KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Merasa mendapat intimidasi dari petugas Perhutani KPH Kediri, ratusan warga yang tergabung dalam Perkumpulan Kelompok Tani Hutan (PKTH) Danar Kelud bersama Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia, menggeruduk Kantor Perum Perhutani KPH Kediri, Rabu, (8/1/20).
Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, bahwa masyarakat yang ikut dalam unjuk rasa tersebut antara lain warga Desa Asmorobangun, Desa Satak, Desa Wonorejo, dan Desa Manggis, Kecamatan Puncu.
BACA JUGA:
- Bersama Perhutani, Dishut Jatim dan Pemkot Kediri Kolaborasi Gelar Reboisasi di Gunung Klotok
- Tinjau Agroforestry Tebu Mandiri, Natalas Ungkap Peluang Pendapatan Perhutani
- Warga Desa Margourip Kediri Tolak Akses untuk Truk Pasir
- Puluhan Pedagang Pasar Loak Kaliombo Demo Kantor Disperdagin Kota Kediri, Tuntut Hal ini
Ratusan warga tersebut datang ke Kantor Perhutani membawa 1 unit mobil dilengkapi sound system, 4 unit mobil, 9 unit truk, dan 4 unit mobil pribadi 15 bendera Merah putih dan kendaraan R2 ± 200 unit.
Budiono, Korlap Aksi yang juga Ketua PKTH Danar Kelud dalam orasinya menyampaikan 4 poin tuntutan:
1. ADM Perum. Perhutani KPH Kediri segera menandatangani Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) terkait Peta wilayah Hutan Ds. Asmoro bangun yang saat ini dikelola oleh Desa Satak dan Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu.
2. Hentikan Intimidasi Warga Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu oleh oknum Perhutani.
3. Peta tanggal 17 Oktober 2019 sudah Sah oleh Kementrian, sudah dirapatkan di KPH Kediri Peta Desa Asmorobangun sesuai dengan Peta Perum. Perhutani pusat.