"Tidak ada pembicaraan soal Pilwali. Sama sekali. Hanya saya sampaikan adanya kebutuhan tempat seperti rumah rehabilitasi untuk pencandu narkoba. Karena angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Timur ini tertinggi nomor satu di Indonesia," kata Bambang DH.
Ia sendiri belum bisa mengatakan siapa calon terkuat untuk diberi rekom PDIP. Pasalnya semua calon dari kader PDIP sama sama memiliki kans. Sebut saja Whisnu Sakti Buana, Armuji, dan seterusnya. Serta tak menutup kemungkinan calon non kader.
Di sisi lain orang dekat Gubernur Jawa Timur Trisnadi Marjan senada menepis anggapan adanya pembicaraan khusus yang dilakukan Bambang DH maupun partai lain terkait Pilwali dengan Gubernur Khofifah.
Ia memastikan bahwa sampai saat ini Gubernur Khofifah netral dan tidak memihak siapa pun tokoh atau partai dalam kontestasi politik Pilwali Kota Surabaya.
"Tidak ada, ibu gubernur netral, tidak berpihak pada siapa pun. Beliau milik semua warga Jawa Timur. Jikalau pun ada yang mengklaim dukungan atau restu ibu, silakan saja, tapi yang jelas ibu tidak dalam posisi tersebut," ucapnya.
Sebab lantaran ada beberapa bakal calon yang mengklaim dan membawa-bawa nama gubernur dalam menyosialisasikan diri mereka jelang Pilwali Kota Surabaya, banyak yang mengira Gubernur Khofifah memihak pada tokoh calon tertentu.
"Padahal tidak. Baik ke personal maupun kepada partai. Ibu memastikan bahwa beliau ada pada posisi equal distance pada semua pihak," pungkas Trisnadi. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News