Pemprov Siapkan Beberapa Alternatif Venue Piala Dunia U-20 FIFA Tahun 2021 di Jatim

Pemprov Siapkan Beberapa Alternatif Venue Piala Dunia U-20 FIFA Tahun 2021 di Jatim Kepala Biro Humas dan Protokol Prov. Jatim, Aries Agung Paewai. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi menyambut sangat baik terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA Tahun 2021. Bahkan, Gubernur Indar Parawansa telah menyatakan kesiapan untuk menjadi salah satu venue tempat pertandingan.

Selain , mengajukan empat stadion lain sebagai alternatif lokasi pertandingan, antara lain Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Surajaya Lamongan, dan Stadion Gelora Bangkalan. Alternatif stadion ini dipersiapkan lantaran FIFA mensyaratkan sejumlah hal di mana salah satunya yaitu tersedianya tempat berlatih bagi para peserta U-20.

"Ibu Gubernur sangat berharap Jatim bisa dipilih menjadi salah satu venue dari enam venue yang dibutuhkan untuk U-20. Karenanya, beberapa alternatif tengah kami siapkan dengan baik," terang Kepala Biro Humas dan Protokol Prov. Jatim Aries Agung Paewai saat ditemui di Kantor Gubernur Jatim, Kota , Sabtu (2/11).

Terkait lapangan (GBT), lanjut Aries, Gubernur sangat menghargai semangat Bonek Mania dan Pemkot agar GBT dapat terpilih sebagai salah satu alternatif venue pelaksanaan U-20.

Namun demikian, harus tetap disiakan alternatif sebagai pendukung bila terjadi sesuatu yang tak terduga. Sehingga, dengan adanya alternatif ini, maka opsi Jatim sebagai salah satu venue tuan rumah U-20 tidak akan pindah ke provinsi lain.

"Ibu Gubernur sangat mengapresiasi Bonek Mania dan Pemkot . Akan tetapi alternatif lain harus tetap disiapkan, agar kesempatan menjadi venue tuan rumah Piala Dunia U-20 ini tidak akan berpindah ke provinsi lain," tegas Aries.

Aries menambahkan, terkait pernyataan Gubernur mengenai bau sampah di sekitar GBT, merupakan bentuk masukan dan motivasi bagi Pemerintah Kota untuk segera menyelesaikan persoalan sampah. Hal ini perlu dilakukan, agar tidak ada hal-hal teknis yang mengganggu penilaian saat FIFA melakukan peninjauan.

"Kita berbicara skala nasional, bukan daerah per daerah. Hal ini jangan disalah artikan dan ditanggapi negatif. Tidak ada , tidak ada Malang, yang ada dan Indonesia," ujarnya. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO