Tekan Angka Intoleransi Generasi Z, Gubernur Jatim Ajak FKUB Bangun Dialog dan Silaturrahim

Tekan Angka Intoleransi Generasi Z, Gubernur Jatim Ajak FKUB Bangun Dialog dan Silaturrahim Gubernur Jawa Timut saat menerima pengurus FKUB Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (5/9) malam. Foto: istimewa/bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan survei PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, angka intoleransi beragama di Indonesia, khususnya generasi Z (yang lahir pada tahun 1995-2010) masih cukup tinggi yakni, untuk mahasiswa mencapai 23,3%, sementara pelajar SMA mencapai 23,4%.

Kondisi itu menjadi perhatian khusus Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Untuk mengatasi intoleransi tersebut, orang nomor satu di Jatim ini mengajak seluruh pihak, termasuk Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jatim untuk terus membangun suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling memahami (mutual understanding).

Jika tokoh agama baik intern maupun antar umat beragama sering berdialog dan bersilaturrahim, maka kesepahaman lebih mudah diwujudkan, akhirnya terbangun saling percaya (mutual trust) dan saling menghormati (mutual respect). Suasana seperti itu bisa terbangun antara lain melalui intensitas dialog secara terus menerus. Dialog hendaknya dapat di tradisikan sejak mereka masih remaja yang dalam timeline generasi termasuk generasi Z.

“Ini menjadi perhatian kita, disharmoni biasanya muncul akibat kurang dialog dan kurang saling mengenal, akhirnya eksklusif. Dalam sebuah negara yang penuh kebhinekaan seperti Indonesia, maka harmoni akan terwujud jika kita berhasil mewujudkan pola hubungan yang inklusif baik intern maupun antar umat beragama khususnya di Jawa Timur. Mari kita jaga suasana kemiteraan yang harmonis (harmonious partnership) intern dan antar umat beragama di Jatim dengan melibatkan secara aktif seluruh elemen strategis, khususnya peran religious leader, seperti FKUB,” kata Khofifah-sapaan akrabnya saat menerima pengurus FKUB Jatim, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (5/9) malam.

Gubernur Khofifah mengatakan, FKUB sebagai representasi religious leader diharapkan menjadi perekat bagi harmoni umat beragama, baik intern, maupun antar umat beragama. Menurutnya, hubungan antar umat beragama di Jatim terbangun sangat baik dan harus terus dijaga agar tetap solid dan kondusif.

Khofifah mengingatkan saat ini masalah kita adalah persatuan, kesatuan dan persaudaraan. Menghadapi permasalahan diatas maka peran tokoh agama baik intern maupun antar umat beragama harus terjaga agar tidak ada ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahpahaman akibat distorsi informasi khususnya melalui viralnya sosial media.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO