
KOTA PROBOLINGGO,BANGSAONLINE.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Moderasi Beragama (PKPMB) Segmen Kepemudaan selama dua hari, mulai 18 hingga19 Oktober 2025 di Graha Ahmad Dahlan PD Muhammadiyah Kota Probolinggo.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminudin, Sp.OG (K), M.Kes., dan dihadiri sejumlah pejabat serta tokoh lintas agama.
Hadir pula Wakapolresta Probolinggo Kompol Didi mewakili Kapolres, Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo M. Sonhaji, Kasubbag Kemenag Ahmad Zaini, pengurus FKUB, serta pimpinan ormas keagamaan di kota tersebut.
Peserta PKPMB merupakan perwakilan pemuda lintas agama, organisasi kemahasiswaan seperti HMI, PMII, IMM, GMNI, serta Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dengan total 50 peserta.
Ketua FKUB Kota Probolinggo, Dr. H. Ahmad Hudri, menyampaikan bahwa pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan (agent of change) dalam dinamika sosial, politik, dan keagamaan.
“Dalam konteks kebhinekaan Indonesia, pemuda menjadi kunci dalam menjaga persatuan dan mendorong lahirnya sikap moderat dalam kehidupan beragama,” ujar Hudri.
Ia menambahkan, program pendidikan kader ini dirancang untuk mencetak penggerak moderasi beragama dari kalangan muda yang mampu menjadi teladan dalam membangun harmoni, toleransi, dan dialog lintas iman.
“Oleh karena itu, diperlukan program pendidikan kader yang mampu mencetak penggerak moderasi beragama dari kalangan muda yang menjadi teladan dalam membangun harmoni, toleransi, dan dialog lintas iman,” jelas Hudri.
Menurutnya, tujuan utama PKPMB adalah meningkatkan pemahaman pemuda terhadap nilai-nilai moderasi beragama serta membentuk kader muda yang dapat menjadi penggerak dan role model dalam merawat kerukunan antarumat beragama.
“Terakhir adalah menumbuhkan semangat kolaborasi pemuda lintas agama dalam mengatasi isu-isu intoleransi dan radikalisme,” tegasnya.
FKUB juga menargetkan peserta dari kalangan pemuda lintas agama, mahasiswa, aktivis organisasi kepemudaan, dan komunitas keagamaan berusia 17–40 tahun.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, Aminudin menekankan bahwa moderasi beragama hanya dapat terwujud melalui wawasan keilmuan dan pengetahuan yang inklusif.
“Pemerintah Kota Probolinggo mendukung sepenuhnya setiap upaya yang dilakukan FKUB dalam membangun kehidupan beragama yang rukun, damai, dan saling menghormati. Kami percaya, kerukunan antarumat beragama adalah modal utama pembangunan daerah. Tanpa kedamaian dan toleransi, sulit bagi kita untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing,” ujar Aminudin.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk aktif menjadi duta moderasi beragama di lingkungan masing-masing. Baik di sekolah, kampus, tempat kerja, maupun komunitas.
“Mari kita jadikan Kota Probolinggo sebagai kota yang religius, toleran, dan harmonis, yang menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kebersamaan di tengah keberagaman,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan, FKUB Kota Probolinggo akan membentuk Forum Kader Muda Penggerak Moderasi Beragama yang berfungsi sebagai wadah pembinaan berkelanjutan bagi alumni PKPMB sekaligus menjadi organ kepemudaan FKUB Kota Probolinggo. (ndi/van)