Naga, Bocah Kelas 3 SD yang Merawat Ibunya Seorang Diri, Tiap Hari Cari Nafkah dengan Mengamen

Naga, Bocah Kelas 3 SD yang Merawat Ibunya Seorang Diri, Tiap Hari Cari Nafkah dengan Mengamen Wali Kota Malang Sutiaji saat berdialog dengan Siti Aisyah, ibunda Naga, di kontrakannya Jalan Borobudur gang 4B/5 Blimbing Kota Malang, Ahad (14/07).

MALANG, BANGSAONLINE.com - Naga, bocah kelas 3 salah satu SD di Kota ini tidak bisa bermain layaknya anak-anak seumurannya. Pasalnya, bocah 8 tahun asal Jalan Borobudur gang IV B/5 Blimbing Kota harus berjuang seorang diri untuk merawat ibunya, Siti Aisyah (33), yang saat ini sedang sakit.

Ia pun rela mengamen di jalanan demi mendapatkan nafkah untuk menghidupi ibunda tercintanya. Siti Aisyah, ibundanya, sampai saat ini masih kesulitan menggerakkan kaki dan tangannya, pasca mengalami kecelakaan di Kabupaten Bondowoso pada bulan Mei tahun 2019 lalu. 

Kisah pilu Naga ini viral di media sosial. Hal ini membuat Wali Kota Sutiaji dan PWI Raya serta para relawan lain tergerak untuk membantu Naga dan ibundanya.

Ahad (14/7) kemarin, Sutiaji berkunjung ke rumah Naga. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada media serta komunitas sosial media yang telah menginformasikan kondisi sebenarnya dari ibunda Naga.

"Sudah barang tentu segera dicarikan solusi dan dilakukan penanganan lebih lanjut. Kami telah memerintahkan kepada tim yakni Dinkes dan pihak terkait, untuk segera memberikan pendampingan dan menindaklanjutinya. Alhamdulillah, Pemkot telah berupaya menguruskan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) sekaligus memasukkannya ke peserta BPJS," ujar Sutiaji.

"Rujukan pemeriksaan ke rumah sakit serta pendampingan segera kita urus secepatnya. Supaya ananda Naga bisa fokus belajar," tutur Sutiaji.

"Insya Allah jika sudah sembuh, Naga bersama ibunya akan kita tempatkan di Desaku Menanti Tlogowaru. Namun kita lihat dulu perkembangannya lebih lanjut seperti apa," kata Sutiaji.

Sementara Ketua PWI Raya M. Ariful Huda siap melakukan penggalangan dana untuk Naga. "PWI Raya siap dan standby sewaktu-waktu dibutuhkan, baik penggalangan maupun mengawalnya," tukasnya. (iwa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warung Bebek Goreng H. Slamet di Kota Malang Terbakar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO