Perlu Pengembangan Wisata Religi di Pacitan

Perlu Pengembangan Wisata Religi di Pacitan M. Hamam, tokoh masyarakat Desa Arjosari Pacitan. Foto: YUNIARDI SUTONDO/BANGSAOLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah tokoh masyarakat di Pacitan berharap adanya terobosan pengelolaan pariwisata dengan nuansa religius. Sebab wisata konvensional saat ini sudah banyak ditinggalkan pengunjung.

Hal tersebut disampaikan Muhamad Hamam, salah seorang tokoh masyarakat Desa Arjosari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Rabu (3/4).

Menurut dia, animo kunjungan wisata ke Pacitan perlahan mulai menurun. Selain jengah dengan suguhan fasilitas obyek wisata yang belum banyak mengalami perubahan, mereka juga ingin ada nuansa beda. 

"Di Pacitan ini banyak situs-situs bersejarah utamanya pemakaman para punggawa kerajaan dan alim ulama yang nyaris tak pernah terpublikasi," katanya.

Selain banyak tak terdengar, perhatian pemkab terhadap peninggalan sejarah itu sangat minim. Sebagai contoh makam KH Abdul Mannan di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan. Kondisi pemakaman pendiri Pondok Pesantren Tremas ini hanya biasa-biasa saja seperti pemakaman pada umumnya. 

"Padahal itu kiai besar yang banyak punya jasa terhadap perintisan Pondok Tremas kala itu. Akan tetapi minim sekali perhatian dari pemkab. Begitu pun pemakaman waliyullah KH Umar Said di Donorojo yang juga jauh dari sentuhan APBD," beber Hamam.

Menurut dia, itu hanya contoh kecil bukti sejarah yang ada di Pacitan. "Padahal kalau dirunut, banyak sekali situs-situs sejarah yang mestinya cukup berpotensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata religius. Bahkan tak sedikit orang-orang sakti di zaman kerajaan lalu dan meninggal di Pacitan. Ini sebagai bukti kalau Pacitan ini sejatinya tanah yang suci dan keramat," tuturnya.

INFORMASI INI MASIH PERLU KLARIFIKASI DARI PEMKAB PACITAN, KHUSUSNYA DINAS PARIWISATA, PEMUDA, DAN OLAHRAGA. (yun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO