Digaji Rp 450 Ribu, Nur Kalim Guru SMP PGRI Wringinanom Ungkap Kronologi Penganiayaan

Digaji Rp 450 Ribu, Nur Kalim Guru SMP PGRI Wringinanom Ungkap Kronologi Penganiayaan Nur Kalim saat pertemuan dengan Komisi IV DPRD Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penganiayaan guru honorer di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, yang dilakukan oleh siswa atas nama Arigo Aris (15) menjadi perhatian khalayak. Nur Kalim (30), guru yang menjadi korban tindakan kurang ajar anak didiknya itu akhirnya menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Hal itu disampaikan Nur Kalim di sela-sela kunjungan Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro dan Komisi IV DPRD.

Guru honorer yang hanya menerima honor Rp 450 ribu per bulan ini menyatakan, peristiwa itu terjadi Sabtu, 2 Februari 2019. Awalnya ia masuk seperti biasa pukul 07.00 WIB untuk mengajar mata pelajaran IPS di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Gresik.

Namun saat masuk kelas, ia tak mendapati satu siswanya laki-laki yang masuk. Kemudian, pada pukul 07.15 WIB, Nur Kalim mengaku disuruh Kepala Sekolah SMP PGRI Wringinanom, Rusdi, untuk mengambil foto ijazah.

"Saat ambil ijazah, sengaja saya tak lewat jalan raya, namun lewat gang dekat PGRI. Di gang sempit itu ada warung kopi," ceritanya.

Nah, di warung itulah, Nur Kalim melihat sepeda para siswanya ada di depan warung kopi. Padahal pukul 07.30 WIB, warung masih tutup. "Spontan saya gedor-gedor dan saya berteriak anak-anak saya suruh keluar. Saya juga bilang kalau tak ada yang kembali ke sekolah, saya panggil orang tua," tegasnya.

Namun, siswanya tetap tak ada yang mau keluar dan masuk sekolah. "Waktu itu saya benar-benar bingung memikirkan kenakalan anak-anak ini. Bahkan, saking beratnya memikirkan anak-anak, malam sebelumnya saya bermimpi, karena sering memikirkan kenakalan anak-anak dan kerap mengobrak mereka nongkrong di warung kopi," lanjutnya.

Setelah mengambil ijazah, Nur Kalim kembali ke sekolah sekitar pukul 08.00 WIB. "Tak berlangsung lama, anak-anak datang dan menggedor-gedor pintu sangat keras mempratikkan yang saya lakukan saat di warung kopi tadi. Saya lantas masuk kelas, tetapi anak-anak masih di luar. Mereka malah merokok dan tak ada rasa takut. Saat itu, Pak Rusdi (Kepala Sekolah) meminta siswa untuk masuk, karena saya sudah di dalam kelas," ungkapnya.

"Tapi, begitu masuk kelas, anak-anak semakin ramai dan gaduh sehingga mengganggu proses belajar mengajar. Saat itu, ada satu anak yang marahnya keterlaluan (Arigo Aris). Bangku dari depan sampai belakang digebrak-gebrak sampai naik-naik ke atas bangku.  Hasil kreativitas anak-anak di atas bangku diturunkan. Tidak hanya itu, buku saya di atas meja juga dibuangi ke bawah," bebernya.

Kenakalan Arigo Aris tak berhenti sampai di situ. Ia kemudian duduk di atas bangku sambil menghisap rokok dengan memakai topi. "Arigo bilang, ini loh saya berani merokok di depan kamu (depan saya)," kata Nur Kalim menirukan perkataan Arigo Aris.

(VIDEO: DETIK-DETIK SISWA SMP PGRI WRINGINANOM GRESIK CEKIK GURUNYA)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO