Strategi Wabup Tuban dalam Menghadapi Wartawan Nakal

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein berbagi tips dalam menghadapi wartawan nakal atau abal-abal. Hal ini disampaikan Wabup saat menghadiri bedah buku dengan judul 'Jurus Ampuh Mengatasi Oknum Wartawan Nakal, Strategi Jitu untuk Pejabat dan Pengusaha' di salah satu rumah makan di Kabupaten Tuban, Kamis (31/1).

Wabup menjelaskan, bahwa di buku tersebut diulas secara lengkap mengenai cara membedakan wartawan abal-abal dan resmi, termasuk cara mengatasi wartawan abal-abal alias wartawan bodrek. Karena itu, ia menilai buku itu sangat bermanfaat, utamanya bagi para kepala desa dan kepala sekolah.

"Kepala Desa dan Sekolah Dasar (SD) ini menjadi sasaran empuk bagi para oknum wartawan abal-abal. Mengingat adanya aliran dana begitu besar yang masuk desa, seperti DD dan ADD. Begitupun dengan sekolahan yang mendapat dana BOS," kata Wabup.

Apalagi sejak era reformasi, keberadaan media semakin pesat karena ditunjang dengan perkembangan teknologi informasi yang luar biasa. Sehingga perkembangan media mainstream seperti cetak, televisi, dan online mengalami perkembangan sangat pesat. Termasuk jumlah wartawan yang juga semakin banyak.

"Keberadaan media online saat ini mencapai ribuan. Namun yang terdaftar hanya sedikit, sehingga banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kalau medianya saja tidak jelas, apalagi wartawannya," sambung Wabup.

Untuk itu, melalui dinas terkait, Wabup meminta supaya buku tersebut didistribusikan kepada seluruh kepala desa dan kepala sekolah, agar mereka semua bisa memahami apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan wartawan abal-abal.

"Paling tidak kades mengerti cara menghadapi mereka saat didatangi wartawan nakal," imbuhnya.

Meski demikian, wabup berpesan para pejabat tidak menjadikan wartawan sebagai momok yang menakutkan, melainkan sebagai patner. Sebab, keberadaan wartawan ini sangat vital sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.

"Menjalin hubungan baik dengan wartawan yang resmi akan menghindarkan dari penipuan wartawan nakal," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News