PACITAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Pacitan melalui instansi terkait mungkin harus lebih intensif lagi melakukan pengecekan terhadap sistem drainase perkotaan. Sebab baru diguyur hujan selama sehari, kali yang melintang di Lingkungan Plelen Kelurahan Sidoharjo, tepatnya di depan Gedung BPBD, mampet tersumbat sampah.
Hal tersebut berpotensi memicu terjadinya banjir kota. Selain itu, fenomena tersebut juga menandakan bahwa gerakan Pacitan Resik yang pernah dicanangkan salah satu NGO Lingkungan dalam sebuah MoU beberapa waktu lalu, hanya sebatas kegiatan seremonial belaka.
BACA JUGA:
- BPBD Pacitan Verifikasi dan Uji Publik Rumah Terdampak Bencana Tahun 2017
- Belasan Rumah Terdampak Bencana di Pacitan Belum Tersentuh Bantuan, Ketua DPRD Janji Tindaklanjuti
- Bupati dan Wabup Pacitan Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Desa Tahunan
- Sepuluh Jenazah di Makam Duduhan Pacitan Hilang Terseret Banjir, Keluarga Mencari
Nanang Anshori alias Manyul, Ketua Lingkungan Balong mengatakan, tersumbatnya aliran kali tersebut diduga sebagai muntahan pembuangan sampah yang berasal dari Desa Bangunsari, Lingkungan Tuban, dan Caruban, Kelurahan Sidoharjo. "Banyaknya aksi pembuangan sampah ke kali sehingga terjadi penumpukan. Saat musim kemarau, mungkin tak begitu berdampak. Namun setelah terjadi hujan debit air meningkat sehingga sampah-sampah tersebut ikut terseret arus hingga akhirnya terjadi penyumbatan," ujarnya, Jumat (30/11).
Menyikapi persoalan tersebut, ia meminta kepada dinas terkait atau NGO yang pernah mendeklarasikan Pacitan Resik turut peduli dengan kondisi tersebut. "Ya setidaknya harus segera dilakukan pembersihan dengan mengunakan alat. Sebab, saking banyaknya tumpukan sampah, sudah tidak memungkinkan untuk dibersihkan secara manual," tutur Manyul.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari dinas terkait. Wartawan semapt mencoba menghubungi Yudo Tri Kuncoro, Kasie Bidang Pengairan Dinas PUPR, namun tak mendapat respons. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News