GRESIK, BANGSAONLINE.com - Alokasi anggaran yang diberikan Pemkab Gresik untuk pembinaan umat lewat lembaga keagamaan ternyata sangat minim. Terbukti, pada tahun 2018 ini, alokasi anggaran untuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik hanya Rp 400 juta. Kalah dengan kabupaten/kota lain di Jatim seperti di Kota Surabaya dan Sidoarjo, masing-masing Rp 1 miliar.
Padahal, kekuatan APBD Gresik pada 2018 mencapai Rp 2,8 triliun
BACA JUGA:
- Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
- Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
Hal ini diungkapkan oleh Ketua MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori saat memberikan sambutan pada acara Mudzakaroh Dai Dakwah Islam Washatiyah dan Literasi Keuangan Syariah Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Gresik, di Aula Masjid Agung Gresik (MAG) Malik Ibrahim, Rabu (21/11).
Kiai Abdus Shomad pun lantas meminta Bupati Sambari Halim Radianto yang menghadiri acara tersebut agar memperhatikan dana untuk MUI. "Minimal Rp 600 juta atau Rp 1 miliar seperti Surabaya dan Sidoarjo," terangnya. Atas permintaan ketua MUI Jatim tersebut, Bupati Sambari yang duduk di barisan depan terlihat manggut-manggut.
Sementara Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH. Mansoer Shodiq menyatakan, bahwa anggaran Rp 400 juta dari APBD 2018 tersebut digunakan untuk kegiatan MUI selama satu tahun, seperti untuk pembinaan umat. "MUI intens turun ke masjid-masjid, rumah sakit, dan lembaga pemasyarakatan untuk pembinaan umat," katanya. (hud/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News