Tafsir Al-Isra 5: Negara-Negara Islam "Wajib" Punya Senjata Kimia

Tafsir Al-Isra 5: Negara-Negara Islam "Wajib" Punya Senjata Kimia Ilustrasi: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .   

Fa-idzaa jaa-a wa’du uulaahumaa ba’atsnaa ‘alaykum ‘ibaadan lanaa ulii ba'sin syadiidin fajaasuu khilaala alddiyaari wakaana wa’dan maf’uulaan (5).

"Ibaadan lanaa ulii ba'sin syadiidin". Dari kata "ibaada lanaa" mengisyaratkan, bahwa umat Islam, negera-negara Islam bersatu dalam satu wadah yang kokoh memadu. Seperti tertutur di atas, perlu punya PBB sendiri. Sedangkan kata "Lana", milik kami (Allah), bahwa para pemimpin tersebut harus punya orientasinya ilahiah, keimanan. Semua sikap dan terjangnya hanya untuk Allah SWT semata. Jika tidak berdasar Allah, kecil kemungkinannya berani melawan Israel dan negara kroninya.

Kata "ulii ba'sin syadiidin" menunjuk kekuatan militer super canggih dan pemusnah. Ini isyarat. Bahwa negara-negara islam wajib mempunyai, mengembangkan, dan terus mengembangkan senjata tercanggih, penghancur, dan pemusnah. Maka dibutuhkan ilmuwan, teknolog dan ahli. Sudah banyak ilmuwan Islam yang memiliki keahlian ini.

Setelah mempertimbangkan keadaan persenjataan yang dimiliki oleh Israel dan negara kroninya, memperhatikan kebrutalan dan kekejaman yang terus menerus kepada umat Islam, maka dipandang "WAJIB" atas negara islam, khususnya negara Islam Timur Tengah, lebih khusus lagi Palestina memiliki senjata super canggih dan pemusnah, SENJATA KIMIA dalam volume yang cukup.

Sesungguhnya negara-negara besar: Amerika, Inggris, Jerman, Perancis, dan semua kroni Israel sangat takut pada kematian. Takut sekali perang total dan habis-habisan. Makanya mereka dengan segala cara, lewat kekuasaannya melarang keras negara islam mengembangkan senjata pemusnah, BOM KIMIA. Iran, misalnya ditekan dan diancam-ancam karena dicurigai mengembangkan senjata kimia.

Mereka maunya main senjata canggih biasa dan umat islam Palestina dijamin seratus persen pasti kalah. Ini tidak fair dan sepihak. Jika sudah siap perang, ya perang bebas dan totalan. Jika alasan rakyat yang tak berdosa ikut mati semua, maka ribuan rakyat sipil Palestina yang mati karena senjata Israel dianggap apa?

Tuhan memperingatkan kita agar selalu siap dengan kekuatan penuh, berjaga-jaga, kalau-kalau suatu ketika musuh Allah SWT dan musuh umat Islam menyerang. Namanya perang itu untuk menang, bukan untuk kalah. Menurut agama, lebih baik hancur semua, hancur bersama, kita dan musuh, daripada hanya kita sendiri yang hancur, sementara musuh terus bercongkak-congkak di atas bumi.

Sumber: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO