Kemenkop: Pelaku UKM Perlu Penguatan Kemitraan

Kemenkop: Pelaku UKM Perlu Penguatan Kemitraan Foseva, Asdep Pengembangan dan Penguatan Usaha Kemenkop UMKM.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dinamisasi pasar yang terus bergerak masif mengharuskan para pelaku usaha utamanya agar lebih berinovasi dan konsisten dalam menjaga produk yang dipasarkan. Menurut Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan dan Penguatan Usaha Kementerian Koperasi Yoseva, hampir 97 persen lebih sektor UKM sebagai pilar tetap tegaknya perekonomian di negara ini.

"Secara menyeluruh ada sekitar 59 juta pelaku UKM di negara ini. Dari merekalah sektor perekonomian negara sangat terbantu. Bahkan hasil survei, hampir 60 persen lebih UKM sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB). Sedangkan di Pacitan sendiri, pertumbuhan UKM sudah menyentuh angka 21 ribu lebih pelaku UKM," katanya dalam kegiatan temu konsultasi penguatan KUKM berbasis rantai nilai pasok di Pacitan, Kamis (1/3).

Agar UKM semakin eksis dan lebih kompetitif, Yoseva menilai perlunya sebuah penguatan kemitraan berbasis simbiosis mutualisme serta konsistensinya pelaku dalam menjaga produk. Sebab UKM selama ini kerap timbul tenggelam dikarenakan kurang konsistennya pelaku dan tidak adanya kepastian pasar.

"Karena itulah perlunya penguatan kemitraan yang saling mendukung. Tingkatkan inovasi dan sesuaikan produk dengan pasar. Baik dari sisi selera serta kemampuan daya beli masyarakat atas produk yang ditawarkan. Yang tak kalah pentingnya, berusaha itu jangan berbasiskan dagang, namun berbasiskan kewirausahaan," pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Pacitan Eny Setyowati menegaskan bila belakangan ini iklim pasar di Pacitan mulai loyo. Padahal kemampuan belanja tidak berkurang. "Persoalan inilah yang perlu penyikapan dari pelaku UKM, utamanya pengembangan inovasi dan konsistensinya dalam menjaga produk untuk bisa mendapatkan kejelasan pasar," ujarnya secara terpisah.

Eny menyadari, di era digitalisasi ini pangsa pasar offline sudah mulai tergerus dengan pasar online. Masyarakat lebih tertarik berbelanja melalui aplikasi yang terbenam di sebuah gadget. Selain lebih murah, kualitas bersaing serta efisien waktu.

"Itulah perlunya sebuah inovasi secara update dengan penguatan kemitraan agar para pelaku UKM lebih berkembang dan mendapatkan kejelasan pasar dalam memasarkan produk-produknya," tandas mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan ini.

Sementara itu kegiatan temu konsultasi tersebut merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan Kementerian Koperasi di Pacitan. Padahal masih ada 500 kabupaten/kota lainnya yang masih menunggu kesempatan. (yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO