TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Stitma Kabupaten Tuban mengelar aksi damai dalam rangka mengenang dan duka cita atas meningalnya guru Budi asal Sampang, Madura, Senin (5/2). Aksi ini digelar di bundaran patung Letda Sucipto, Tuban.
Dalam aksi tersebut, mereka berorasi tentang ajakan agar kekerasan pada guru dihentikan. Mahasiswa yang rata-rata jurusan PAI tersebut juga bagi-bagi bunga pada penguna jalan yang melintas di sekitar lokasi.
BACA JUGA:
- Dugaan Korupsi Koperasi Dwijo Utomo Rp2,6 Miliar, Polres Tuban Sudah Periksa 12 Orang
- Dana Koperasi Rp2,6 M Raib, Anggota KPRI Dwijo Utowo Demo Tuntut Pengurus Tanggung Jawab
- Didemo Ratusan Buruh, Manajemen PT DIO Janji Berikan Hak Pekerja
- Dua Rangkaian Hari Jadi Sampang Diterpa Isu Pungli, Lembaga Sekolah Jadi Sasaran
"Aksi damai ini digelar dalam rangka mengingatkan pada masyarakat Tuban, betapa pentingnya menghormati dan menghargai jasa guru. Kita tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali, khususnya di daerah Tuban," ucap Presiden Mahasiswa Stitma Tuban, Khoirul Marom.
"Para siswa diharapkan lebih menghargai jasa para guru yang telah memberikan kesuksesan dalam mendidik. Sudah sepatutnya sebagai anak didik lebih mencintai gurunya. Ini sekaluigus sebagai media edukasi bagi masyarakat sekaligus mengingatkan kerja keras seorang guru dalam mendidik kita," terang dia.
Pantauan di lapangan, aksi tersebut mendapatkan respon positif oleh para pengguna jalan. "Ini kegiatan yang mendidik, kreatif, dan ini cukup membanggakan terutama bagi calon sarjana. Semoga aksi ini dapat menggugah moral para pelajar," ujar Roy pengguna jalan. (tb2/wan/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News