Tafsir Al-Nahl 123: Umat Islam Bagai Hidangan yang Siap Disantap

Tafsir Al-Nahl 123: Umat Islam Bagai Hidangan yang Siap Disantap Foto ilustrasi: aksi sejuta lilin menuntut agar Ahok dibebaskan.

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

Tsumma awhaynaa ilayka ani ittabi’ millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina (123).

Suatu hari, di tengah kerumunan para sahabat, nabi Muhammad SAW bertutur soal kondisi umat islam akhir zaman. Singkat kisah, umatku nanti dikepung oleh musuh-musuh dari berbagai sisi, bagai hidangan yang siap disantap oleh orang-orang lahap yang mengitarinya.

Para sahabat pada merunduk sedih, lalu sebagian ada yang menanyakan: "..am min qillah nahnu ya Rasulallah?" Apa karena jumlah kami sangat minoritas?

Rasul: "Oh tidak, jumlah kalian banyak sekali, kalian mayoritas. Tapi rapuh seperti buih di atas air sesuai kemauan air. "ghutsa' ka ghutsa' al-sail".

Dialog berlanjut hingga pembahasan soal penyebab utamanya, mengapa umat islam yang mayoritas di negeri sendiri menjadi begitu rapuh dan dikuasai oleh minoritas.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO