BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Banyuwangi terus meningkatkan pelayanan kesehatannya. Tahun 2017 ini, pemkab memberikan beasiswa pada 18 dokter untuk menempuh jenjang pendidikan spesialis. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program ini bagian dari investasi tenaga kesehatan. Pemberian beasiswa ini telah dilakukan pemkab sejak 2013.
"Investasi layanan kesehatan tidak hanya pengadaan alat, tapi juga sumber daya manusianya," tandas Anas, saat bertemu penerima beasiswa dokter spesialis, kemarin.
BACA JUGA:
- Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
- Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
- PTPN dan KAI Gelar Program "Relawan Bhakti BUMN"
- Gubernur Khofifah Usulkan Relokasi Huntap di Atas Lahan PTPN XII Bagi Korban Banjir Banyuwangi
Dokter tersebut terdiri dari 15 dokter berasal dari RSUD Blambangan, dan tiga dokter lainnya dari RSUD Genteng.
Bahkan, kata Anas, Pemkab menyediakan dana bagi dokter-dokter yang berpestasi di bidangnya untuk diberi kesempatan kuliah pendek (short course) ke luar negeri. Dokter berprestasi bisa dikirim ke negara yang menonjol dalam bidang kesehatan tertentu.
"Misalnya negara mana yang maju ilmu anastesinya, dokter Banyuwangi bisa dikirim untuk ikut kuliah pendek bisa tiga sampai empat bulan di sana. Agar mereka berkembang ilmunya," ungkapnya.
Menurut Anas, langkah ini ditempuh juga seiring dengan peningkatan RSUD Blambangan yang telah naik menjadi tipe B. "Keberadaan para dokter spesialis sangat penting untuk mewujudkan kualitas layanan kesehatan yang prima, karena ini adalah salah satu indikator tindakan medis yang semakin baik," jelas Anas.
Menjadi rumah sakit tipe B, RSUD Blambangan harus siap menjadi rujukan bagi RS di sekitarnya yang bertipe C dan D. Bukan hanya rumah sakit di Banyuwangi, namun juga RS di kabupaten sekitarnya.
"Setelah menempuh pendidikan spesialis, saya harap dokter-dokter ini bisa terus berinovasi," papar Anas.