Terkendala Administrasi dan Anggaran untuk Perpindahan, RSUD Gambiran 2 Belum Bisa Beroperasi

Terkendala Administrasi dan Anggaran untuk Perpindahan, RSUD Gambiran 2 Belum Bisa Beroperasi RSUD Gambiran 2 diperkirakan baru bisa beroperasi bulan Agustus.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komisi C DPRD Kota Kediri akhirnya meminta klarifikasi pada pihak manajemen RSUD Gambiran Kota Kediri terkait belum juga beroperasinya RSUD Gambiran 2 meski bangunan sudah selesai.

Direktur RSUD Gambiran Dr. Fauzan Adima mengatakan jika biaya untuk perpindahan dari Gambiran 1 ke Gambiran 2 memang cukup besar, karena ada beberapa alat yang sudah terpasang permanen dan bila dipindah memerlukan anggaran lagi guna mengganti yang rusak.

"Seperti scanner bila dipindah chip-nya rusak, otomatis kita harus menggantinya yang baru," kata Fauzan, Minggu (15/1).

Perpindahan juga akan bertahap dan tidak langsung semuanya dibawa ke RSUD Gambiran II. "Kita akan jadwalkan perpindahanya. Agustus nanti mungkin akan dilakukan perpindahan bila semua sudah Siap," kata Fauzan.

Fauzan juga menambahkan, jika sudah pindah ke RSUD Gambiran II yang ada di jalan Kapten Tendean, otomatis Gambiran I yang ada di Jl. Wachid Hasyim akan kosong. Terkait Sumber Daya Manusia (SDM) untuk RSUD Gambiran II sudah siap dan tak lagi perlu penambahan. "Kalau kita lihat untuk SDM-nya tak ada penambahan," tutur Fauzan

Masih kata dr. Fauzan, dulu ketika tim akreditasi RSUD datang untuk melakukan penilaian, yang mereka jadikan kritik adalah tentang standar dapur rumah sakit yang masih kurang layak. Seharusnya, dapur rumah sakit itu tidak boleh terlalu lembab karena dapat merusak bahan makanan. Oleh karena itu, dia sendiri juga berharap pembangunan RSUD Gambiran II bisa segera tuntas agar kegiatan rumah sakit bisa segera dipindahkan ke gedung baru. “Semoga saja tahun ini bisa tuntas dan awal tahun depan bisa segera boyongan,” ujar Fauzan.

Terpisah, angggota DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan membenarkan terkait rencana perpindahan yang ternyata membutuhkan anggaran yang sangat besar, yaitu Rp 2 Miliar. Pasalnya alat kesehatan (alkes) bila tak hati-hati dalam memindahkannya bisa rusak dan juga memang ada yang perlu diganti saat dilakukan perpindahan.

Selain itu ternyata perpindahannya juga masih terkendala administrasi. "Adanya kekurangan sarana prasarana pada RSUD Gambiran II adalah beberapa alkes dan tempat tidur yang seharusnya 500 namun saat ini masih ada 200-an," ujar Yudi yang merupakan anggota fraksi Demokrat.

Untuk diketahui, pembangunan RSUD Gambiran 2 dimulai pada era wali kota Samsul Ashar dengan biaya sebesar Rp 220 miliar menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dengan sistem multiyears. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO