Kenalkan Pencak Silat, Ratusan Pendekar di Senori Gelar Long March

Kenalkan Pencak Silat, Ratusan Pendekar di Senori Gelar Long March Ratusan pendekar PSHT saat hendak pemberangkatan long march. foto: AHMAD/BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan pendekar pencak silat yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggelar long march di sepanjang jalan poros Kecamatan Senori, Kamis (29/12). Long march ini bertujuan untuk mempertahankan dan mewarisi budaya leluhur.

Tokoh Masyarakat yang sekaligus Tokoh PSHT di Kecamatan Senori, Zakki Mubarok kepada BANGSAONLINE.com mengatakan, dalam long march tersebut, ratusan pendekar PSHT menempuh jarak sekitar 7 kilometer.

Kata dia, kegiatan itu merupakan bentuk sinergitas perguruan, masyarakat, pemerintah dan pihak Kepolisian Sektor (polsek) Senori. Misi yang ingin dicapai yakni mengenalkan pencak silat sebagai bela diri asli Indonesia.

“Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi bagi pendekar dan masyarakat umum, agar mengenal bahwa pencak silat bagian dari tradisi dan budaya Indonesia," ungkap Zakki.

Ia juga menjelaskan, bahwa long march ini bagian dari menangkal budaya luar yang masuk seiring dengan pesatnya perkembangan zaman. Ia khawatir budaya tersebut merusak tatanan sosial masyarakat.

"Contohnya saat ini sudah banyak nilai budi pekerti sopan santun di kalangan pemuda yang mulai luntur, ini sangat menperhatinkan. Semoga kegiatan menjadikan kita lebih tahu adab sopan santun," harapnya.

Zakki berpesan agar pendekar mampu terus mengenalkan pencak silat di lingkungan masyarakat. Sehingga nilai kearifan lokal yang terkandung dalam pencak silat tetap terjaga.

"Sudah seharusnya seorang pendekar mengamalkan ajaran leluhur yang terkandung dalam filosofi Memayu Hayuning Bawono (mampu mewarnai keindahan Dunia /Lingkungan)," bebernya.

Long march ini diberangkatkan Kapolsek Senori, AKP Ahmad Kusrin. Dalam sambutannya, AKP Kusrin meminta agar para pendekar ikut bersinergi dalam menciptakan kerukunan dan keamanan wilayah.

"Kirannya pencak silat selain merupakan bela diri juga mampu jadi tameng pondasi atas kebudayan dari luar yang menyimpang. Seperti penyalahgunaan obat terlarang yang mulai merambah di lingkungan desa-desa," pesannya. (ahm/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO