Jadi Koordinator Pengikut Dimas Kanjeng di Situbondo, Ismail Diculik Kemudian Dibunuh

Jadi Koordinator Pengikut Dimas Kanjeng di Situbondo, Ismail Diculik Kemudian Dibunuh Bibi Resemjan, istri Ismail Hidayah salah satu korban pembunuhan yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. foto: HADI PRAYITNO/ BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Salah satu korban pembunuhan yang diduga diotaki Kanjeng Dimas Taat Pribadi, bernama Ismail Hidayah (44) warga Kabupaten Situbondo ternyata telah menjadi pengikut Kanjeng Dimas sejak 2010.

Ismail yang pernah dilaporkan hilang oleh istrinya ke Polres Situbondo hampir lima tahun menjadi koordinator pengikut Kanjeng Dimas di Situbondo. Ia juga bertugas merekrut pengikut baru di Kabupaten yang berjuluk Kota Santri tersebut.

Sejak awal almarhum Ismail kerap mengadakan pertemuan dengan para pengikut pengganda uang itu di lantai dua ruko miliknya yang terletak di Jalan Raya Pantura Surabaya Banyuwangi tepatnya di Desa Wringin Anom Kecamatan Panarukan Situbondo.

Istri korban, Bibi Resemjan (41) atau yang akrab dengan panggilan Ening mengatakan, pertama kalinya tidak mengetahui aktivitas Ismail. Namun beberapa bulan kemudian ia baru mengetahui jika suaminya menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

"Suami saya sering mengadakan pertemuan dengan pengikut Kanjeng Dimas di ruko lantai dua, Kanjeng Dimas Taat juga pernah datang," kata istri korban, Bibi Resemjan saat ditemui BANGSAONLINE di rumahnya.

Dia melanjutkan, sejak suaminya menghilang yang diduga diculik dan dibunuh oleh suruhan Kanjeng Dimas, ruko yang biasa dijadikan tempat pertemuan dengan pengikut kanjeng di Situbondo akhirnya berpindah ke tempat lain, yaitu ke sebuah rumah kosong milik pengikut asal Situbondo lainnya yang lokasinya tidak jauh dari rumah korban.

"Suami saya hilang sejak tanggal 2 Februari 2015, saat itu hendak sholat maghrib di Masjid yang berjarak sekitar 100 meter dari ruko," papar Istri korban

Dia mengaku, bahwa selama 2010 hingga 2015, yang ia tahu uang yang disetor ke Dimas Kanjeng sekitar 40 miliar, namun uang itu bukan seluruhnya milik pribadi Ismail melainkan juga milik pengikut pengikut lainnya.

"Saya menduga, suami saya dibunuh oleh suruhan Kanjeng Dimas, karena suami saya akan membuka kedok penggandaan uang yang dilakukan oleh Kanjeng Dimas itu," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada tanggal 22 september lalu, Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap Polda Jatim di Padepokannnya di Desa Wangkal, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Dimas Kanjeng ditangkap karena diduga melakukan pembunuhan terhadap salah satu pengikutnya bernama Abdul Ghani warga Kabupaten Probolinggo yang jasadnya ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah, dengan kondisi tanpa busana dan kepalanya ditutupi plastik.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO