Komersialisasi Bandara Trunojoyo Sumenep Terkendala Runway

Komersialisasi Bandara Trunojoyo Sumenep Terkendala Runway Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Moh. Fadilah, saat diwawancarai sejumlah awak media.

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Panjang runway bandara Tunojoyo rupanya menjadi persoalan. Komersialisasi yang direncanakan akan dilakukan tahun 2017 mendatang itu terkendala runway. Sebab itu, Pemkab Sumenep berencana akan memanjangkan landasan pacu tersebut.

Rencana perpanjangan runway pun menemui kendala, karena ternyata di sebelah barat bandara terdapat bangunan SMA PGRI. Sementara rencana perpanjangan akan dilakukan ke arah barat. Maka apa pun risikonya, demi perpanjangan runway itu, gedung SMA PGRI harus dibongkar, dan direlokasi ke tempat lain.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Moh. Fadilah, membenarkan perpanjangan runway bandara Trunojoyo mengharuskan relokasi gedung SMA PGRI. Dan relokasi yang akan dilakukan secera bertahap itu diakuinya sudah dikoordinasi dengan instansi terkait.

“Jelas kami sudah koordinasi dengan instansi terkait yang membawahi sekolah tersebut,” ungkapnya, Rabu (30/3).

Fadilah mengungkapkan, lokasi baru gedung SMA PGRI jelas akan dijauhkan dari bandara. Rencananya, gedung SMA PGRI akan ditempatkan di bagian barat wilayah Kecamatan Kota. Di wilayah ini, diyakini tidak akan mengganggu lagi aktivitas penerbangan, sangat berbeda jauh dengan lokasi sekolah saat ini yang sangat berdekatan dengan bandara.

Relokasi SMA PGRI itu, lanjut Fadilah, ada tim khusus yang menangani. Hal itu guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari. Relokasi itu diharapkan tidak menuai kritik, sehingga komersialisasi bandara di tahun 2017 mendatang berjalan sesuai harapan.

“Mohon sambung doa, semoga semua berjalan sesuai harapan,” pungkas Fadilah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO