Kivlan Zein: Komunis Gaya Baru Dibekingi Komnas HAM, Tuding CIA dan TNI AD Ada di balik G30 S PKI

Kivlan Zein: Komunis Gaya Baru Dibekingi Komnas HAM, Tuding CIA dan  TNI AD Ada di balik G30 S PKI Mayjend (Purn) Kivlan Zein saat menjadi pembicara dalam dialog interaktif "Kudeta G30S PKI: dalam Persepektif Supersemar" di DPP Laskar Ampera 66 Jakarta, Selasa (29/3) foto: rakisa/ BANGSAONLINE

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zein menyebutkan gencarnya Komunis Gaya Baru (KGB) yang mendesak Pemerintah Indonesia agar meminta maaf kepada eks anggota Partai Komunis Indonesia () dikarenakan adanya peran dan dukungan Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Sebab, Komnas HAM menuding penumpasan sebagai pelanggaran berat HAM yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Bahkan, Komnas HAM juga menuding penumpasan itu dirancang dan dilaksanakan oleh Central Intelligence Agency (CIA) dengan bekerjasama dengan TNI-AD.

"Dua pekan lalu Komnas HAM mengunjungi Amerika Serikat meminta Presiden Barack Obama membuka arsip Pemerintah AS untuk mencari bukti bahwa AS terlibat dalam penumpasan . Namun demikian upaya tersebut tentu akan mendapat halangan politik dan psikologis dari yang berkepntingan di Amerika," papar Kivlan dalam dialog interaktif bertema 'Kudeta G30 S dalam Perspektif Supersemar' yang berlangsung di DPP Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan 66, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/3) siang.

Lanjut Kivlan, desakan eks dan simpatisan melalui Komnas HAM dilakukan dengan cara menonjolkan kesalahan Pemerintah Indonesia melalui International Poeple Tribunal di Den Haag, Belanda.

Kivlan mengaku miris saat ini marak kegiatan Komunis Gaya Baru (KGB) di Ibu Kota seperti Belok Kiri Fest di Taman Ismail Marzuki (TIM) yang sempat diwarnai kericuhan. Juga pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta di Erasmus Huis, pemutaran film Senyap serta ungkapan dan penyataan pembenaran idelogi kiri di beberapa media merupakan bentuk riil dari dukungan Komnas HAM.

"Semua kegiatan Komunis Gaya Baru itu berujung pada pencabutan Tap MPRS No 25/1966 tentang Larangan dan UU No 27/1999 tentang Makar dan Larangan Penyebaran Ajaran Komunisme/Marxisme dan Leninisme," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jendral Gerakan Bela Negara (GBN) Laksaman Muda (Purn) Amirullah Amin. Disebutkannya, maraknya penyebaran paham Komunis Gaya Baru karena merasa didukung Komnas HAM.

"Ini jelas salah kaprah, maka dari itu GBN yang sudah terbentuk hampir di seluruh NKRI siap menghadang paham KGB, Allahu Akbar," tegas Amirullah.

Dalam dialog interaktif tersebut tampak hadir Brigjen TNI (Purn) Sutrimo mewakili Menteri Pertahanan, Irjen Pol (Purn) Carol Tewu yang mewakili Menteri Polhukam, Ketua Umum Laskar Ampera Arief Rachman Hakim/Angkatan 66, sejumlah mantan pati, pamen TNI/Polri, ratusan peserta yang berasal dari elemen mahasiswa, OKP dan Ormas di Jakarta.

Terakhir mereka mendeklarasikan dan menyatakan siap menghadang kegiatan dan ancaman Komunis Gaya Baru (GKB) yang merongrong kedaulatan NKRI. (jkt1/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO