Beda Dukungan dalam Pilkades, Makam Keluarga di Pamekasan Dibongkar

Beda Dukungan dalam Pilkades, Makam Keluarga di Pamekasan Dibongkar foto: kompas.com

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Konflik pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, mengakibatkan tiga makam di pemakaman keluarga di Dusun Barat, desa setempat dibongkar dan dipindah.

Persoalan tersebut muncul karena perbedaan dukungan saat pesta demokrasi tingkat desa, Senin (16/11) lalu, antara Sanji (60) yang mendukung Suparto (cakades incumbent) dan Sutriyah (60) yang mendukung Abdullah (kades terpilih).

Ironisnya, keduanya masih terikat dalam ikatan keluarga dekat yakni sepupu. Bahkan antara Sanji dan Sutriyah tinggal di satu kampung dan rumahnya bersebelahan, yakni Dusun Tengah, Sumedangan, Pademawu.

Selain itu, saat salah satu dari keluarga mereka meninggal dunia maka dimakamkan di pemakaman keluarga di Dusun Barat, Sumedangan, Pademawu.

"Mungkin karena kesal, calon yang didukung kalah. Maka bapak Sanji atau Kud melarang Bu Sutriyah melewati halaman rumahnya," kata Sertu Abd Chamid, Babinsa Desa Sumedangan, Rabu (16/12), dilansir beritajatim.com.

"Karena dilarang lewat depan halaman rumahnya (Sanji), Bu Sutriyah juga membalas dengan kata-kata ‘tidak apa-apa tidak boleh lewat halaman rumahmu, tetapi 'bangkai' keluargamu yang ada di makam sana harus dipindah," ungkap Chamid, menirukan perkataan Sutriyah.

Perkataan tersebut membuat Sanji segera memutuskan memindah janazah keluarganya ke tanah keluarga di Dusun Tengah. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan agar tidak menjadi persoalan berkepanjangan.

Informasi yang dihimpun, tiga makam yang dibongkar itu masing-masing makam milik Asmarah, Siri dan Moh Nur. Janazah terakhir meninggal dunia saat dalam kandungan ibunya. (bjt/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO