Rekam Penertiban PKL, Aktivis GMNI Unair Surabaya Digebuki

Rekam Penertiban PKL, Aktivis GMNI Unair Surabaya Digebuki Lukman Dwi Hadi Putra

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sikap arogan petugas kembali terjadi. Seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia () Universitas Airlangga Surabaya menjadi korban pemukulan. Diduga perbuatan tersebut dilakukan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya.

Korban mengalami luka memar bagian wajah dan tangan, akibat pemukulan tersebut. Sedianya, aktivis sekaligus mahasiswa yang diketahui bernama Lukman Dwi Hadi Putra ini tengah merekam proses penertiban PKL di Jalan Dharmawangsa.

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi kemarin malam (10/12). Ceritanya, sekitar pukul 20.00 WIB, tengah dilakukan giat penertiban oleh Petugas Satpol PP Surabaya.

Nah, saat kejadian ada beberapa oknum petugas bersikap kasar terhadap PKL. Lukman yang kebetulan berada di sekitar lokasi reflek merekam kejadian tersebut dengan menggunakan ponsel miliknya.

Menurut rekan korban, Charis Subarcha, aktivis sekaligus Mahasiswa Fakultas Hukum Angkatan 2012 ini, alasan melakukan pengambilan gambar di area publik tersebut sebagai dokumentasi.."Sebab banyak pengaduan PKL mereka kerap mendapat tindakan represif oleh Satpol PP saat penertiban," katanya.

Beberapa oknum yang mengetahui hal itu, lantas membentak Lukman. Dua orang petugas lainnya ikut mendatangi dan mencoba merampas ponsel.

"Setahu kita, itu area publik. Jadi siapapun warga bisa mengambil gambar. Terkecuali jika di halaman kantor atau privacy. Nah, saat itu banyak yang melihat kejadian tersebut, " urai Charis.

Karena merasa terganggu, beberapa kelompok oknum diduga melakukan pengroyokan terhadap Lukman. Menurut keterangan Charis, korban dipukuli dengan tangan kosong. "Wajah, perut memar. Kemaluan korban juga ikut sakit akibat kejadian itu," terangnya.

Warga yang mengetahui pemukulan ini mencoba untuk melerai. Sayangnya, para oknum petugas juga diketahui korban ikut menghadang jika ada yang ikut campur dalam insiden tersebut.

Atas kejadian tersebut sedianya, ratusan aktivis akan meminta klarifikasi kepada Kasatpol PP Kota Surabaya terkait kejadian ini. "Rencananya kami akan mendatangi setelah Jum'atan. Bagaimanapun juga Pihak Satpol harus bertanggung jawab," tegas Charis. Hingga berita ini diturunkan, Pihak Satpol PP Kota Surabaya belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. (lan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Geger! Warga Banyu Urip Surabaya Temukan Mayat Bayi Saat Kerja Bakti':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO