Pengamanan di area Boarding Stasiun Madiun
MADIUN,BANGSAONLINE.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun meningkatkan pengamanan secara menyeluruh selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 guna menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api di tengah tingginya mobilitas masyarakat.
Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Tohari mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan tidak hanya untuk aspek keselamatan perjalanan, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan ketenangan bagi seluruh pengguna jasa kereta api.
“Keselamatan perjalanan merupakan prioritas utama kami. Melalui pengamanan yang diperketat dan pelayanan yang humanis, KAI Daop 7 Madiun berupaya memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman sebagai wujud layanan semakin melayani kepada masyarakat selama masa Nataru,” ujar Tohari, Minggu (28/12/2026).
Di area stasiun, petugas keamanan internal KAI melakukan patroli intensif yang meliputi pemeriksaan barang bawaan penumpang saat boarding, pengawasan arus penumpang, serta pendampingan naik dan turun kereta.
Sementara itu, di atas rangkaian kereta api, petugas secara rutin melakukan patroli serta memberikan imbauan kepada penumpang agar selalu menjaga barang bawaannya.
Selain itu, pengecekan fungsi kamera pengawas (CCTV) di dalam kereta juga dilakukan secara berkala sebagai bagian dari pengamanan berbasis teknologi.
Pengamanan tidak hanya difokuskan di stasiun dan dalam kereta, tetapi juga di sepanjang jalur kereta api melalui kegiatan pembinaan dan pengawasan wilayah (Binwaswil), khususnya di titik-titik rawan gangguan keamanan dan ketertiban. Salah satu patroli dilakukan di Jembatan BH 658 KM 207+8/9 petak Papar–Purwoasri.
Seiring masa libur sekolah, KAI Daop 7 Madiun juga memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas masyarakat di sekitar jalur rel, terutama anak-anak. Pengawasan ekstra dilakukan di sejumlah lokasi rawan, seperti KM 184+2/3 petak Magetan–Geneng, KM 119+4/5 petak Nganjuk–Bagor, serta KM 76+6/7 petak Sumobito–Peterongan yang menjadi daerah pengawasan khusus.
Upaya preventif tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat sekaligus memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan lancar.
Dalam mendukung pengamanan terpadu, KAI Daop 7 Madiun bersinergi dengan berbagai pihak eksternal. Di area stasiun, pengamanan dilakukan bersama Denpom AD V/1 Madiun, Denpom AD V/2 Mojokerto, serta Garnisun Madiun.
Pengamanan jalur kereta api juga diperkuat melalui kerja sama di 11 titik kewilayahan dengan melibatkan unsur TNI dan Polri, antara lain Polsek dan Koramil Widodaren, Geneng, Wilangan, Papar, Kota Kediri, hingga Satlantas Polres Kediri.
Selain pengamanan, KAI Daop 7 Madiun juga mengoptimalkan layanan Lost and Found sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan.
Selama masa Angkutan Nataru, sejak 18 hingga 27 Desember 2025, tercatat 27 temuan barang, terdiri atas 10 barang berharga, 19 barang kategori biasa, dan 5 barang kategori makanan. Dari jumlah tersebut, 16 barang telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya.
“Kami mengimbau pelanggan untuk selalu teliti terhadap barang bawaannya. Namun apabila terjadi kehilangan, pelanggan dapat segera melapor kepada petugas stasiun atau kondektur. Layanan Lost and Found ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk terus semakin melayani pelanggan,” tutup Tohari.
Melalui pengamanan terintegrasi, sinergi lintas instansi, serta peningkatan kualitas layanan, KAI Daop 7 Madiun berharap seluruh perjalanan kereta api selama masa Angkutan Nataru 2025/2026 dapat berlangsung aman, lancar, dan memberikan pengalaman perjalanan yang positif bagi masyarakat. (dro/van)






