Khofifah Pimpin Misi Dagang dan Inventarisasi di Singapura, Transaksi Tembus Rp4.163 T

Khofifah Pimpin Misi Dagang dan Inventarisasi di Singapura, Transaksi Tembus Rp4.163 T Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat gelaran Misi Dagang dan Investasi atau East Java Trade and Investment Forum 2025. (Ist)

SINGAPURA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memimpin gelaran Misi Dagang dan Investasi atau East Java Trade and Investment Forum 2025 antara Provinsi Jatim dengan Singapura di KBRI 7 Chatsworth Road, Singapore, Kamis (13/11/2025).

Misi dagang dan investasi Jatim dan Singapura ini berhasil mencatatkan transaksi gemilang dengan angka Rp4.163 trilliun lebih yang dihasilkan dari 21 transaksi.

Khofifah menegaskan, Misi Dagang dan Investasi di Singapura adalah bentuk upaya fasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dari Jatim dengan negara mitra dalam hal ini Singapura. Utamanya, untuk memperluas potensi produk industri, perdagangan, serta peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

“Forum ini dilakukan juga sebagai pemetaan ulang untuk mengetahui perkembangan peluang pasar bagi produk Jawa Timur yang berpotensi memenuhi kebutuhan masyarakat di Singapura,” kata Khofifah.

Misi Dagang dan Investasi dengan Singapura merupakan pelaksanaan keenam yang diselenggarakan Provinsi Jatim di negara mitra.

Sebelumnya, Jatim telah berhasil menggelar misi dagang dan investasi dengan negara mitra seperti Saudi Arabia dan Malaysia pada tahun 2022, Timor Leste dan Hong Kong pada tahun 2023, serta Jepang pada tahun 2024.

Selanjutnya, komoditi yang diperdagangkan pada Misi Dagang dan Investasi Jatim-Singapura antara lain tembakau, perdagangan karbon, kemasan rokok, kopi, produk perikanan, bumbu penyedap makanan, sepeda, rempah-rempah, bioteknologi, gula kristal rafinasi, sayuran beku, DOC layer, tisu, buah, parfum, skincare.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerja sama di berbagai bidang ekonomi dan investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Singapura,” ungkapnya.

Pada misi dagang kali ini diikuti 31 pelaku usaha dari Jatim. Sedangkan dari Singapura diikuti oleh 60 pelaku usaha.

Sebagai informasi, neraca perdagangan antara Provinsi Jatim dengan Singapura pada periode Januari-Agustus 2025, Jatim mencatat surplus sebesar USD 379,19 juta, dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD 845,53 juta dan nilai impor sebesar USD 466,34 juta.

Melalui sinergi, kolaborasi, serta berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh semua pihak, perekonomian Jatim tumbuh impresif sebesar 5,22% (y-o-y) pada Triwulan III tahun 2025. Capaian ini lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04%, serta mampu berkontribusi sebesar 14,54% terhadap PDB Nasional dan 25,65% terhadap PDRB Pulau Jawa.

Adapun struktur perekonomian Jatim masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan (31,16%), perdagangan (18,31%), dan Pertanian (11,98%). Capaian ini tentunya tidak terlepas dari sinergi, kolaborasi, serta berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh seluruh pihak.

“Misi Dagang dan Investasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mempertemukan pelaku usaha Jatim dengan calon buyer dari Singapura. Maka dalam kesempatan ini juga melibatkan sejumlah perusahaan dari Jawa Timur,” ungkapnya.