Anggota DPRD Jatim ini Bantu Dua Siswa MI di Sidoarjo Terancam Putus Sekolah

Anggota DPRD Jatim ini Bantu Dua Siswa MI di Sidoarjo Terancam Putus Sekolah Adam Rusydi saat datang ke MI Ruqiyah di Kecamatan Taman, Kamis (11/9/2025). foto ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Jatim, Adam Rusydi menerima informasi ada dua siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Taman terancam putus sekolah.

Salva siswa kelas 6 dan Arifa siswa kelas 2 MI Ruqiyah di Kecamatan Taman, sempat terancam putus sekolah karena faktor kesulitan biaya.

Adam Rusydi langsung datang ke MI Ruqiyah, pada Kamis (11/9/2025). Adam datang guna memfasilitasi agar kakak adik itu bisa kembali belajar dan menanggung biaya pendidikannya.

Kakak beradik ini sempat Kehilangan harapan untuk terus sekolah akibat ekonomi keluarga yang kekurangan. 

Ayahnya belum lama meninggal dunia. Sedangkan ibunya, hanya ibu rumah tangga dan belum mendapat pekerjaan.

Saat kunjungannya itu, politikus Partai Golkar tersebut ditemui oleh Kepala MI Ruqiyah Arjonoto Slamet, guru wali kelas, dan Yuni, selaku ibu dari Salva dan Arifa,

Adam menyatakan bahwa pendidikan itu sangat penting. 

"Dan tidak ada kata terlambat untuk belajar," tandas alumni Unesa ini 

Ia juga berpesan kepada ibu dari dua siswa tersebut, agar setelah peristiwa ini lebih memperhatikan dan lebih serius lagi memberikan dorongan kepada anaknya untuk belajar.

“Pendidikan yang paling utama itu keluarga. Kalau misal di sekolah waktunya delapan jam, artinya enam belas jam di rumah. Jadi faktor orangtua itu betul-betul yang mempengaruhi,“ tandas Ketua Komisi C DPRD Jatim ini.

“Untuk bu Yuni yang sekarang masih belum bekerja, harus semangat dan mencoba mencari pekerjaan apa saja yang penting itu halal,“ harapnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya yang merupakan bagian dari pemerintah, berkomitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan, termasuk memberikan perhatian terhadap anak yang terancam putus sekolah.

Kepala MI Ruqiyah Arjonoto Slamet menyatakan pihaknya sudah berupaya agar dua siswa tersebut tetap bisa sekolah. 

Ia juga siap memberikan pendampingan belajar bagi kedua siswa tersebut agar dapat mengejar ketertinggalan pelajaran.

Arjonoto menyebut, berdasarkan catatan, Salva dan Arifa terhitung sudah tidak masuk sekolah sekitar 3 bulan. Mulai bulan Juli, Agustus dan September. "Ya sekitar tiga bulan kurang," katanya kepada wartawan.

Ia menyatakan dalam hal ini pihaknya sudah memberikan kelonggaran agar mereka tetap masuk sekolah.

”Saya berterima kasih tiada kata ke Pak Adam. Semoga kepeduliannya turun tangannya terhadap ini serius dan bisa mencapai apa yang kita harapkan bersama,“ harap Arjonoto. (sta/van)