
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak delapan Ketua Rais Syuriah MWC NU Kraksaan menyatakan dukungan tegas terhadap KH. Dr. Romli Syahir sebagai kandidat Rais Syuriah PCNU Kota Kraksaan.
Pernyataan tersebut disampaikan usai mengikuti Ngaji Kebangsaan ala NU yang digelar di Pondok Pesantren Ulil Albab, Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Senin (8/9/2025).
Kegiatan itu juga dikemas dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan dihadiri oleh para pengasuh pondok pesantren, perwakilan BEM dari Universitas Nurul Jadid, Panca Marga, Universitas Zainul Hasan Genggong, takmir masjid, serta sejumlah MWC NU dari wilayah Kabupaten Probolinggo.
Kehadiran Ketua LD PBNU, KH. Abdullah Syamsul Arifin, turut memperkuat sinyal bahwa KH. Romli Syahir merupakan figur yang layak memimpin sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Kraksaan.
“Saya cocok dengan figur Kiai Romli Syahir sebagai Rais Syuriah. Saya melihatnya dari akademisi dan pemikirannya serta keulamaannya sangat jelas sekali kalau beliau cendekiawan,” kata Kiai Faqih, Ketua Rais Syuriah MWC Pakuniran.
Dukungan serupa disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriah Kecamatan Pajarakan, yang menilai perlunya perubahan kepemimpinan di tubuh PCNU Kota Kraksaan.
“Lebih baik ada perubahan kepemimpinan saja. Saya menghendaki Kiai Romli Syahir dan Nun Hafid bisa terpilih. Alasannya, karena berdua lebih luas wawasannya,” ucap Ustadz H. Nor dan H. Jamal.
Menanggapi pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Kraksaan yang akan digelar pekan depan, KH. Abdullah Syamsul Arifin menyebut konfercab merupakan momentum evaluasi program lama dan penetapan arah organisasi lima tahun ke depan.
“Saya kira sosok seperti Kiai Romli Syahir ini mempunyai perangkat yang lumayan lengkap. Beliau santri sekaligus akademisi dengan jenjang pendidikan tinggi, seorang doktor dengan karakter keulamaan yang kuat. Figur ideal dalam kepemimpinan NU,” paparnya.
Kiai asal Jember ini juga menambahkan, KH. Romli Syahir memiliki empat karakter penting, yakni akademik yang kuat, kemampuan manajerial, komunikasi yang baik, serta kemampuan dakwah yang menjangkau seluruh segmen warga NU.
“Syuriah lebih ditekankan pada wawasan keilmuan dan keulamaan. Karena itu nanti yang akan mengendalikan organisasi melalui keputusan-keputusan yang dilaksanakan oleh Tanfidziyah sebagai motor penggeraknya,” pungkasnya. (ndi/mar)