Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Darmadi, saat memberi keterangan ke awak media.
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar pada tahun ini menerima alokasi DBHCHT atau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp800 juta. Dana tersebut dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor industri hasil tembakau.
Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Darmadi, menjelaskan bahwa anggaran tersebut difokuskan pada kegiatan pelatihan yang menyasar pencari kerja dan pelaku usaha di bidang industri rokok.
“Dana DBHCHT tahun ini kami gunakan untuk menggelar sejumlah pelatihan, mulai dari keterampilan pelintingan rokok bagi calon tenaga kerja, penguatan SDM tenaga kerja pabrik rokok, hingga pelatihan pengelolaan SDM, keuangan, dan pergudangan di industri hasil tembakau,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Disebutkan olehnya, seluruh program pelatihan dirancang berdasarkan kebutuhan riil pelaku industri tembakau di Kabupaten Blitar. Tujuannya adalah agar peserta mampu meningkatkan kapasitas dalam menghadapi persaingan pasar dan menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi.
“Pelatihan ini bentuk nyata pemberdayaan masyarakat. Kami ingin industri rokok di Kabupaten Blitar tetap berdaya saing dan berkelanjutan,” katanya.
Teknis pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui pendaftaran online, dan antusiasme masyarakat disebut cukup tinggi. Disperindag berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan dengan optimalisasi penggunaan anggaran DBHCHT.
Hingga awal September 2025, serapan anggaran DBHCHT oleh Disperindag Kabupaten Blitar telah mencapai lebih dari 40 persen. Darmadi berharap program pelatihan ini mampu memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi masyarakat, terutama di sentra industri rokok yang menjadi salah satu sektor unggulan daerah. (ina/mar)
