Autodebet Permudah Pembayaran Iuran JKN, Peserta PBPU ini Bagikan Pengalamannya

Autodebet Permudah Pembayaran Iuran JKN, Peserta PBPU ini Bagikan Pengalamannya Salah satu peserta JKN dengan segmen PBPU, Maulana Ardhi. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan menjadi tonggak penting dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Mengusung prinsip gotong royong, keberlangsungan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif peserta, terutama dalam hal kepatuhan membayar iuran secara rutin.

Salah satu peserta JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Maulana Ardhi (25), mengaku memahami pentingnya membayar iuran tepat waktu. 

Ia menyadari bahwa iuran yang dibayarkan setiap bulan menjaga status kepesertaan tetap aktif dan memberikan rasa aman karena memiliki jaminan perlindungan kesehatan yang bisa digunakan kapan saja.

"Bagi saya membayar iuran itu sangat penting ya, biar status kepesertaan JKN tetap aktif. Karena kan kalau tiba-tiba butuh layanan kesehatan dan kartu JKN kita nonaktif karena menunggak, bisa jadi masalah,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).

Meski jarang menggunakan layanan JKN, Maulana tidak merasa rugi. Ia justru bersyukur karena sehat, dan melihat iuran yang dibayarkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

"Saya percaya, meskipun jarang menggunakan layanan JKN, iuran yang saya bayarkan dapat membantu perawatan orang lain yang membutuhkan. Sistem JKN ini kan gotong royong,” tuturnya.

Untuk mempermudah pembayaran, BPJS Kesehatan menyediakan fitur autodebet sebagai metode praktis dan efisien. Maulana pun memanfaatkan fitur ini agar tidak lagi lupa membayar iuran.

"Dulu saya sering lupa bayar iuran JKN, bahkan pernah sampai kepesertaan saya nonaktif. Sejak mengaktifkan autodebet, semuanya jadi lebih mudah. Iuran otomatis terpotong dari rekening saya setiap bulan,” kata Maulana.

Ia juga mengingatkan peserta lain untuk rutin mengecek mutasi rekening dan memastikan saldo cukup agar proses autodebet berjalan lancar.

"Saya selalu cek mutasi rekening supaya bisa memastikan iuran JKN benar-benar sudah terpotong. Karena kendala bisa saja terjadi, entah dari sistem, jaringan, atau saldo yang tidak cukup,” ucapnya.

Melalui pengalamannya, Maulana mengajak peserta JKN lainnya untuk segera mengaktifkan fitur autodebet demi menjaga keaktifan kepesertaan dan menghindari denda.

"Saya sangat menyarankan peserta JKN lainnya untuk segera mengaktifkan fitur ini. Melalui autodebet, kita tidak perlu khawatir lupa atau telat bayar. Ini sangat membantu menjaga status kepesertaan tetap aktif,” pungkasnya. (uji/mar)