
Ini juga merupakan komitmen ASU untuk mendorong riset dan pendidikan yang pada akhirnya juga berkontribusi terhadap perekonomian AS dan Indonesia.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkaya kurikulum pendidikan tinggi di kedua negara,” tuturnya.
Mewakili pemerintah Indonesia, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi Elektronik, Peralatan, dan Aneka Industri Kementerian Perindustrian RI, Atong Soedirman, turut mengapresiasi dan mendukung inisiatif ini.
Ia menyampaikan bahwa pengembangan industri semikonduktor nasional mencakup berbagai aspek seperti material, peralatan, desain chip, dan fabrikasi wafer.
“Dengan kontribusi dari perguruan tinggi seperti ITS, Indonesia dapat membangun rantai industri semikonduktor yang kompetitif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kerja sama, ITS dan ASU juga menyelenggarakan workshop bertajuk Semiconductor Technology and IC Design Workshop selama dua hari, 15 - 16 Mei ini.
Kegiatan tersebut menghadirkan pakar desain dan pengujian IC dari ASU, Krishnendu Chakrabarty, serta perwakilan dari Cadence. Workshop ini membahas perkembangan terbaru teknologi semikonduktor dan aplikasi praktis desain IC dengan peserta dari kalangan akademisi dan industri. (msn)