KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pada prosesi temu pengantin, satu malam sebelumnya ada acara manggulan. Dimana dalam acara tersebut terdapat rangkaian kegiatan yaitu tebusan kembar Mayang dan wedak ripih.
Begitu pula yang dilakukan oleh Wali Kota Madiun pada prosesi Madioen Mantu. Sebagai bentuk pelestarian adat budaya, Wali Kota Madiun juga mengadakan acara manggulan dan rangkaiannya hingga dini hari, Sabtu (8/7/2023).
BACA JUGA:
- DPRD Kota Madiun Akan Bedah Hasil LPJP APBD 2023 yang Belum Terserap 100 Persen
- Gunakan Dana Desa Sebesar Rp181 Juta, Pemdes Gandul Perbaiki Akses Jalan Rusak
- Pj Gubernur Jatim Harap WTP 2 Tahun Beruntun Jadi Motivasi Tingkatkan Kinerja
- Dispendikbud Kabupaten Madiun Adakan Festival Panen Karya Hasil Belajar CGP
Kegiatan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Wali Kota Madiun, Maidi kepada BANGSAONLINE.com, sebagai bentuk pelestarian adat budaya adalah dengan melakukan kegiatan yang juga dilakukan oleh para pendahulu.
"Budaya itu untuk dilestarikan. Maka kita lakukan prosesi seperti yang selalu dilakukan pendahulu kita," terang Maidi.
Manggulan sendiri merupakan malam tirakatan atau malam yang digunakan untuk berdoa memohon keselamatan dan kelancaran agar pada saat melaksanakan mantu tidak ada halangan ataupun gangguan.
"Ini kan merupakan tirakatan atau berdoa untuk acara besok bisa berjalan dengan aman dan lancar," pungkasnya.
Klik Berita Selanjutnya