Gubernur Khofifah Yakin Komitmen Pencegahan Korupsi di Jawa Timur Semakin Efektif

Gubernur Khofifah Yakin Komitmen Pencegahan Korupsi di Jawa Timur Semakin Efektif Gubernur Khofifah saat menghadiri Rapat Koordinasi Pimpinan Kementerian/Lembaga Program Pemberantasan Korupsi Pemerintah Daerah dan launching Indikator MCP 2023 di Jakarta.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Gubernur  meyakini, wujud pelaksanaan komitmen pencegahan korupsi di Jawa Timur akan semakin nyata dengan diluncurkan 8 indikator MCP atau Monitoring Center Prevention. 

“Sebanyak 8 indikator ini sangat detail mengintervensi titik mana yang rawan menjadi celah tindak pidana korupsi. Maka kami, di akan menerapkan intervensi di 8 wilayah intervensi tersebut sebagai hal penting,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Adapun sejumlah indikator yang dimaksud ialah perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, apabilitias aparat pengawasan intern pemerintah (APIP), manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, tata kelola desa, dan manajemen aset daerah.

MCP merupakan sebuah aplikasi atau dashboard yang dikembangkan oleh KPK bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kementerian Dalam Negeri RI untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi, melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, menyampaikan bahwa nilai MCP Jawa Timur per 29 November 2022 dari 39 pemerintah daerah di Jatim (1 pemprov dan 38 pemkab/pemkot) secara rata-rata nilainya 89 persen atau 22 persen lebih tinggi dari nilai rata-rata nasional yaitu sebesar 67 persen. Sedangkan untuk pencapaian MCP adalah 93,13 persen.

Lebih detil untuk pengamanan aset sampai dengan tahun 2022, telah mengamankan 2.608 bidang tanah dan yang telah tersertifikasi sebesar Rp1,2 triliun.

"Saat ini misi untuk menyelamatkan 100 persen sertifikat aset tanah telah mencapai 2.607 bidang lahan senilai Rp1,2 triliun sudah bisa diselamatkan sebagai aset daerah,” paparnya.

Misi penyelamatan aset daerah tidak sampai disitu saja, Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan bahwa pasca Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) terdapat Unit Pengelola Kegiatan (UPK) bernilai Rp 1,632 triliun dan tersebar di 523 kecamatan dan 29 kabupaten di Jatim.

Dengan telah diterbitkannya regulasi PP No 11 Tahun 2021 tentang BUMDesa, Pengelola PNPM-MPd di Jatim sampai per tanggal 15 September 2022 terbentuk 358 UPK telah bertransformasi menjadi BUMDesMa dimana proses tata cara transformasinya juga tertuang dalam Permendesa PDTT No 15 tahun 2021.

Dimana ada 254 BUMDesMa dari 358 yang telah memiliki sertifikat Badan Hukum sehingga dari jumlah tersebut sekitar 15 BUMDesMa merupakan cikal bakal pendiri LKM menjadi unit usaha BUMDesMa.

“Ini sudah mendapat izin dari OJK Jatim dan operasionalnya dilakukan oleh BUMDesMa. Kita sudah selamatkan aset negara di Jatim sebesar Rp 1,6 triliun dari keseluruhan target nasional penyelamatan aset negara yakni Rp 12,7 triliun,” ujarnya.

Dengan terselamatkannya aset daerah tersebut, menginginkan komitmen untuk memberantas korupsi di titik-titik strategis diwujudkan nyata.

“Utamanya di sektor yang memiliki dampak besar bagi masyarakat. Saya berharap komitmen bebas korupsi akan menjadi komitmen yang dipegang teguh oleh semua ASN . Jangan sampai dikendorkan,” harapnya.

“Sesuai arahan Sekjen Mendagri juga, kami akan pastikan pengadaan barang dan jasa lebih diperhatikan utamanya untuk belanja produk dalam negeri serta peningkatan pengawasan di titik tersebut,” lanjutnya.

Diakhir, Ia juga mengatakan bahwa seluruh kerja sama dan sinergi antara seluruh elemen strategis mampu memperkuat komitmen untuk menyelamatkan aset-aset negara.

“Bagaimana kita bisa menjalankan seluruh ikhtiar semaksimal mungkin dalam upaya menyelamatkan aset-aset negara. Kemudian bersama-sama kita menjadi bagian yang ikut menguatkan pemberantasan korupsi secara signifikan disemua lini dan level di wilayah masing-masing khususnya Jawa Timur,” pungkasnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO