Bakesbangpol Jember Gelar Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan

Bakesbangpol Jember Gelar Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan Suasana saat pemaparan materi dan diskusi peserta dalam Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan di Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bakesbangpol Jember menggelar Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan, Kamis (19/1/2023). Kegiatan ini menghadirkan 10 orang dari unsur pemerintah dan 30 peserta dari masyarakat. 

Agenda tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber untuk menyampaikan beberapa materi, seperti penyusunan kebijakan kepemiluan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat pada pembangunan demokrasi, yang disampaikan langsung oleh perwakilan dari Kemenkumham.

Lalu, strategi KPU Jember dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 dan strategi Bawaslu Jember dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pesta demokrasi mendatang.

Kepala Bakesbangpol Jember, Edy Budi Susilo, mengatakan bahwa acara ini memiliki tujuan yang sesuai dengan tema, yakni 'Strategi Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Demokrasi'. 

Menurut dia, acara itu menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dan merupakan salah satu bentuk dari sinergitas yang telah terbangun antara pihak penyelenggara pemilu dengan pemerintah daerah.

"Tahapan-tahapan (pemilu) ke depan akan terus kita sinergikan. Supaya pelaksanaan pemilu tahun 2024 nanti, betul- betul bisa terselenggara dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Dalam upaya ini, forum mengundang para tokoh masyarakat, kepala ormas, dan perwakilan dari setiap elemen organisasi kemahasiswaan, guna menularkan ilmu dan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat luas secara efektif dan efisien. 

Kendati demikian, dengan kuota peserta yang hanya terbatas 40 orang tokoh pilihan, pihaknya menyebut puluhan peserta belum bisa mencakup 479 ormas dan OKP se-Kabupaten Jember yang telah tercatat dan terdaftar.

"Coba kuota lebih banyak dan kita hadirkan, maka semakin lengkaplah kita." ujarnya.

Edy menjelaskan, ormas dan OKP itulah yang kemudian menjadi sarana untuk bersinergi dan berkolaborasi membina masyarakat. Sebab 2,6 juta penduduk Jember merupakan potensi yang cukup besar. 

Sehingga, Bakesbangpol Jember terus berdiskusi dengan pihak penyelenggara pesta demokrasi untuk bagaimana memberikan fasilitas bagi masyarakat secara maksimal, agar hak keterwakilan dalam pemerintahan dapat terpenuhi.

"Dari dulu sampai hari ini, tingkat partisipasi masyarakat (Jember) dalam pemilu, itu nggak pernah lebih dari 60 persen," kata Edy.

Ia menuturkan, Forum yang diselenggarakan juga sekaligus mengupayakan target yang dicanangkan oleh Bupati Jember, minimal 80 persen keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024.

"Hari ini kita ikhtiyarkan bersama. Ada 3 strategi supaya pemilu betul- betul menjadi sebuah pesta demokrasi bagi masyarakat Kabupaten Jember," tuturnya.

Adapun Strategi yang dimaksud yakni, gebyar sosialisasi yang menjangkau hingga ke segenap pelosok Jember, tidak hanya di kota saja dan dengan berbagai macam cara; mengevaluasi jumlah TPS di pemilu sebelumnya, jika memang masih belum bisa menjangkau lebih dalam, maka akan ditambah dan melakukan simulasi untuk menguji efektivitasnya.

Lalu, melakukan optimalisasi terhadap bantuan keuangan kepada parpol, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat. Apabila strategi itu dapat dilakukan, Jember akan siap dalam pemilu dengan keterlibatan semua pihak. 

"Saya pikir akan menjadi sangat penting, agar hajat pemilu 2024 dipahami, diketahui, dan dihadiri oleh masyarakat kita," ucap Edy. (yud/bil/sis)