BKKBN Sebut Langkah Gubernur Khofifah Tangani Stunting Sudah Tepat

BKKBN Sebut Langkah Gubernur Khofifah Tangani Stunting Sudah Tepat Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, bersama Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN Pusat, Putut Riyatno, saat sosialisasi di Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Foto: M DIDI ROSADI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - BKKBN tengah berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN Pusat, Putut Riyatno, menyebut pihaknya secara masif melaksanakan giat komunikasi informasi dan edukasi dengan target angka stunting turun sebanyak 14 persen pada 2024.

"Dalam program penurunan angka stunting ini tentunya kita membutuhkan peran serta aktif semua pihak yang terkait, termasuk kepala daerah. Untuk Jawa Timur, kami melihat Ibu Gubernur Khofifah sudah on the track. Beliau selama ini sering turun melakukan edukasi ke masyarakat," ujarnya, Sabtu (10/9/2022) malam.

Putut menjelaskan, provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi besar di Indonesia. Karena itu, menjadi salah satu sasaran dari 12 provinsi untuk lokasi penanganan stunting.

Ia menambahkan, Jawa Timur punya andil yang cukup besar dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Hal itu mengacu pada jumlah penduduknya yang juga besar.

"Angka stunting di Jawa Timur saat ini 23,3 persen. Kami terus upayakan jumlah angka stuntingnya terus menurun sehingga pada 2024 diharapkan turun hingga pada angka 14 persen," tuturnya.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, mengatakan bahwa pihaknya bersama BKKBN terus melakukan sosialisasi penanganan stunting. Ia membeberkan, untuk di Surabaya dan Sidoarjo kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan untuk kesekian kalinya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini mengaku bakal terus membantu BKKBN yang mendapat amanah besar dalam pelaksanaan program penurunan angka stunting. Saat ini, angka stunting skala nasional ada pada angka 24,4 persen dan diharapkan turun hingga 14 persen.

"Untuk Surabaya sudah on the track, saat ini angka stuntingnya 7 persen. Kita berharap Kota Surabaya pada 2024 menjadi zero stunting," kata Lucy. (mdr/mar)