JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Inilah perdebatan panas minggu ini. Abdullah Hehamahua, Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2005-2013, menyebut jenazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ditolak bumi jika dia meninggal dunia saat semua utang negara belum lunas.
Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin
(Ali Mochtar Ngabalin. Foto: sulsel/ist)
Pernyatan dosen Akademi Dakwah Muhammadiyah Singapura 2000 – 2001 itu tertuang dalam tulisannya berjudul 'Pak Jokowi, Berhentilah Berutang', seperti dikutip Poskota.co.id.
“Jika pak Jokowi meninggal dunia sebelum melunasi utang-utang tersebut, jenazahnya akan ditolak bumi. Nabi Muhammad SAW mengatakan: Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham (HR Ibnu Majah),” tulis Abdullah Hehamahua yang dikenal sebagai aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), langsung ngamuk membaca pernyataan Abdullah Hehamahua tersebut.
Mantan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) yang dulu selalu memelihara jenggot itu berkicau di Twitter pribadinya, @AliNgabalinNew. Ngabalin minta agar Abdullah Hehamahua belajar menjadi manusia sebelum belajar agama.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
“Hei, kadrun. Belajarlah menjadi manusia sebelum belajar agama agar kelak ketika engkau MENJELASKAN ttg agama kamu tetap menjadi manusia, dan tidak bertindak SEPERTI Tuhan.#WatakOtakSumgsang," kata Ngabalin di akun Twitternya dikutip Minggu, 15 Mei 2022. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News