Wow! Jokowi Targetkan PSI Raih 30 Kursi DPR, Butuh Dana Rp 2,5 Triliun

Wow! Jokowi Targetkan PSI Raih 30 Kursi DPR, Butuh Dana Rp 2,5 Triliun Ahmad Ali, mantan Wakil Ketua Nasdem yang kini Ketua Harian PSI. Ia tampak bersama Jokowi. Foto: Dok. Nasdem

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Di tengah kecaman masif dan bertubi-tubi, terutama tentang kasus ijazah, ternyata Jokowi masih agresif bergerilya untuk membesarkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem yang dipimpin Kaesang Pangarep, putra bontot Jokowi. Bahkan Jokowi dikabarkan mulai pakai jurus mabuk. Membajak kader-kader partai lain. Bisakah PSI dapat 30 kursi DPR RI seperti harapan Jokowi? Bukankah momentum membesarkan PSI sudah lewat ketika Jokowi sudah lengser dari kursi presiden? Bukankah saat menjabat presiden, Jokowi juga sudah terang-terangan mendukung PSI secara terbuka tapi juga gagal mengantar kader-kader PSI ke Senayan?

Manuver politik Jokowi tak pernah berhenti. Kini ia ditengarai sedang bergerilya untuk membesarkan PSI, partai yang dipimpin Kaesang. Laporan Majalah Tempo terbaru (6-12 Oktober 2025) menyebutkan, Jokowi mulai membajak kader-kader partai lain untuk masuk jadi pengurus PSI.

Yang paling banyak adalah kader Partai Nasdem. Bahkan cukup banyak kader Nasdem yang belakangan hengkang dan menjadi pengurus PSI. Antara lain, Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem. Mantan anggota DPR RI dari Nasdem itu kini menjabat Ketua Harian PSI.

Ahmad Ali memutuskan bergabung dengan PSI setelah Jokowi menjamin akan menyokong sebagian besar dana yang diperlukan untuk Pemilu 2029.

“Dua politikus PSI mengatakan partai itu (PSI) membutuhkan duit sekitar Rp 2,5 triliun untuk meraih minimal 30 kursi DPR,” tulis Majalah Tempo.

Menurut Ali, Jokowi menginginkan PSI mendapat 7 persen pada Pemilu 2029. PSI dua kali mengikuti Pemilu. Pada Pemilu 2019 PSI hanya memperoleh 1,89 persen suara. Jauh di bawah ambang batas 4 persen suara nasional. Pada Pemilu 2024 PSI memperoleh 2,81 persen suara.

“Kalau mau partai ini lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat, pastikan setiap rukun tetangga, rukun warga, hingga desa ada orang PSI,” kata Ahmad Ali menirukan instruksi Jokowi.

Kader Nasdem lain yang sudah pasti pindah ke PSI adalah Bestari Barus. Mantan Wakil Ketua Nasdem Jakarta itu kini diberi jabatan Ketua PSI oleh Jokowi. Yang menarik, Jokowi tidak hanya minta Bestari membesarkan PSI tapi juga menjaga nama presiden RI ke-7 itu.

Kini Jokowi memang sedang menghadapi masalah besar soal ijazahnya. Bahkan bukan hanya ijazah Jokowi tapi juga ijazah putra sulungnya, Gibran. Ijazah bapak-anak itu diragukan keasliannya.

“Saya akan melawan mereka yang mendeskreditkan Pak Jokowi,” kata Bestari.

Bahkan setelah dilantik sebagai pengurus PSI, Bestari langsung mendapat job mengisi acara debat di sebuah stasiun televisi nasional soal ijazah Jokowi.

“Ini tugas pertama saya membela Jokowi,” kata Bestari dikutip Tempo.

Bestari punya relasi politik cukup lama dengan Jokowi. Pada Pilgub DKI 2012 bahkan Bestari menjadi relawan Jokowi.