TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban melakukan pendataan warga nahdliyin di Bumi Wali. Pendataan keanggotaan NU di Tuban ini dilakukan dengan Sensus Kartanu bagi warga nahdliyin.
Ratusan ribu masyarakat sangat antusias mengikuti program tersebut, mereka secara sukarela datang ke lokasi sensus dan mengikuti pemotretan Kartanu. Seluruh sistem dan mekanisme pelaksanaan Sensus Kartanu dirancang dengan baik untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada warga NU di Kabupaten Tuban.
BACA JUGA:
"Sensus Kartanu dilakukan secara offline tersebut juga terintegrasi secara online dengan Pusat Database Kartanu di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta," kata Sekretaris PCNU Tuban, Wiwid Agung Wibowo, Selasa (8/3).
Ia mengungkapkan, Kartanu merupakan pengembangan dari Program Kartanu PBNU yang dikonsep secara online melalui aplikasi dan terpusat. Melihat situasi warga NU di Tuban yang mayoritas belum familiar dengan sistem pendataan online dan penggunaan kartu identitas digital, PCNU Tuban membuat konsep pengembangan dan meluncurkan program Sensus Kartanu.
"Kami sangat mendukung program PBNU dan sadar betapa pentingnya Big Data warga NU. Sedangkan di PWNU Jawa Timur sedang bergulir banyak program yang semuanya juga sangat membutuhkan dukungan data. Karena itu, sensus Kartanu ini didesign untuk menjembatani upaya pencapaian target program Big Data PBNU dan kondisi real warga NU di Tuban yang belum semua bisa digerakkan secara online, dan alhamdulilah hasilnya cukup terlihat," paparnya.
PCNU Tuban menargetkan 600 ribu capaian data warga NU di Tuban, dan kini sudah bergerak di angka 240 ribu warga NU yang terdaftar. Pelaksanaan Kartanu berjalan secara masif serta struktural, mulai dari PCNU, MWC NU, hingga seluruh Ranting NU di Kabupaten Tuban.