Inapro Expo 2021, Kadin Lumajang Dorong UMKM Kopi Naik Kelas

Inapro Expo 2021, Kadin Lumajang Dorong UMKM Kopi Naik Kelas Ketua Kadin Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan, saat mengikuti INAPRO EXPO 2021 di Surabaya.

Sebelumnya, kata Agus, produksi kopi petani selalu dijual dalam bentuk biji mentah, sehingga tidak ada nilai tambah bagi petani ataupun UMKM yang didirikan oleh masyarakat yang ada di sekitar Lumajang. Namun, setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berupaya mengenalkan kopi kepada masyarakat luas, mulai bermunculan UMKM pengolahan kopi di wilayah tersebut.

"Untuk itu, Kadin berupaya memelakukan pendampingan, mendatangi mereka, memberikan pengarahan dan mencarikan solusi atas problematika yang dihadapi. Kami berupaya memfasilitasi mereka untuk bisa maju, di antaranya ya dengan mengikutkan produk kopi untuk dikurasi. Dengan mengikutkan produk mereka untik dikurasi, akan terjadi perbaikan sistem, akan terjadi perbaikan kualitas produk, dan akan terjadi perbaikan pasar karena UMKM akan lebih lincah dan percaya diri," urai Agus.

Ia memastikan bahwa pihaknya juga berupaya membukakan akses pasar bagi mereka dengan mengikutsertakan mereka di berbagai pameran yang diikuti, salah satunya pameran Inaprp Expo 2021 yang digelar oleh Kadin Jatim. Terlebih di saat pembukaan tersebut juga dilakukan pemberangkatan ekspor kopi Arabika Luwak Ijen yang sudah diroasting ke Fuzhou China, ini bisa menjadi semacam penumbuh semangat agar kopi Lumajang bisa ekspor.

Selain itu, juga mengajak UMKM kopi untuk mengikuti pertemuan Business to Business (b to b) dengan pengusaha luar daerah seperti Banyuwangi, Bali, dan beberapa daerah lain di wilayah Jawa dan luar Jawa.

"Harapan kami kopi Lumajang ini akan menjadi salah satu kopi yang memiliki pasar yang besar baik pasar domestik maupun pasar ekspor dengan ciri khas yang berbeda. Karena kalau perperorangan sudah ada yang pernah melakukan pengiriman ke Malaysia Singapura dan Brunai. Darussalam," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa yang bertugas untuk menstandarkan produk UMKM di Jatim adalah sebagai wujud komitmen Kadin Jatim bersama Bank Indonesia Kanwil Jatim dan Pemprov Jatim dalam membentuk UMKM siap ekspor.

“Agar bisa bekerja maksimal membantu UMKM, Kadin Jatim bersama BNSP telah membimbing dan melatih serta mensertifikasi sekitar 5 kurator di setiap kabupaten kota di seluruh Jatim. Dan kami menargetkan ada sekitar 1.000 produk yang bisa dikurasi,” kata Adik. (nf/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tak Lekang oleh Zaman, Kopi Tradisional Bertahan di Tengah Gempuran Kopi Produk Pabrik':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO