Sidak Bersama Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Mas Abu: Lingkungan Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Sidak Bersama Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Mas Abu: Lingkungan Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (empat dari kiri), dan Dirjen Perumahan Kementerian PUPR RI Khalawi Abdul Hamid (lima dari kiri) bersama jajarannya saat sidak RTLH. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Khalawi Abdul Hamid sidak ke beberapa titik lokasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Titik lokasi yang dikunjungi yaitu Kelurahan Semampir RT 13 dan Eks Lokalisasi Semampir, Jumat (23/9).

Rumah-rumah tersebut nantinya akan dibedah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya () Kementerian PUPR. Ada sejumlah kriteria bagi rumah yang bisa menerima .

Sedangkan untuk yang belum masuk kriteria nantinya akan dipoles agar tampilannya berubah lebih cantik, kawasannya tidak kumuh, dan enak dilihat.

Wali Kota Abu Bakar mengapresiasi program untuk RTLH. Sebab, lingkungan yang baik mempengaruhi tumbuh kembang anak dan memiliki potensi ekonomi. Untuk itu, ia berharap Program maupun Kota Tanpa Kumuh () dari Direktorat Jenderal Kementerian PUPR bisa terus berkembang dan berkelanjutan di Kota Kediri.

“Ke depan mudah-mudahan kita bisa punya kesadaran yang sama. Tidak hanya pemda, Kementerian PU, tapi juga dari masyarakat bahwa lingkungan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak di situ. Kalau ini nanti digarap maka ekonomi juga pasti akan tumbuh, orang juga pasti akan datang. Di sini dulu tidak ada pohon, hanya hamparan tanah. Sekarang pohonnya sudah baik, nanti tinggal kita tambahi bangunan-bangunan yang lebih bagus lagi supaya orang tertarik datang,” terangnya.

Sementara itu, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR RI Khalawi Abdul Hamid mengatakan kunjungannya ke Kota Kediri dilakukan untuk melaksanakan arahan Menteri PUPR. Arahan tersebut terkait program terintegrasi penanganan kawasan kumuh menjadi kawasan produktif yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

Kota Kediri adalah salah satu dari delapan kota yang masuk dalam program penanganan Kota Tanpa Kumuh ().

“Seperti contoh ini ada lahan yang sudah bebas. Kita buat menjadi arena wisata atau tempat mereka berjualan sehingga menjadi arena produktif yang baru, salah satunya di Semampir. Ini adalah penanganan kumuh skala kawasan. Harapannya secara multiyears bisa dientaskan kumuhnya,” jelasnya.

Ia mengapresiasi Wali Kota Kediri yang proaktif dengan menyiapkan beberapa lahan yang bisa ditata oleh tim integrasi dari program pengentasan kumuh.

“Ke depan akan langsung action. Dalam waktu dekat dari Pak Wali, Kepala Barenlitbang, Kepala Dinas PU, Perkim, dan dinas terkait akan membuat usulan ini akan dibuat seperti apa. Kemudian kami dengan tim dari pusat di PUPR nanti akan ketemu,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasubdit Permukiman Wilayah III Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya, Kasubdit Keterpaduan Penyelenggaraan Perumahan Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Jawa Timur, serta Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV. (uji/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO