Menurutnya, saat ini ada 21 paket pekerjaan pembangunan puskesmas pembantu dari anggaran cukai yang sudah digulirkan oleh dinas kesehatan. Tiap satu titik pekerjaan bisa menyerap puluhan pekerja kasar. Belum lagi pekerjaan fisik di OPD lain yang juga yang sudah digulirkan.
“Selain untuk meningkatkan sarana pelayanan di puskesmas, juga bisa mengurangi angka pengangguran masyarakat lantaran terdampak PPKM Mikro Darurat,” jelas pria asal Bangil ini.
Data yang dimiliki BANGSAONLINE.com menyebutkan, beberapa puskesmas dan pustu (puskesmas pembantu) yang direhab di antaranya Puskesmas Pembantu Kalirejo Kraton dengan nilai pekerjaan Rp 99 juta, Puskesmas Pembantu Winong Gempol Rp 154 juta, Puskesmas Pembantu Watukosek Gempol Rp 154 juta, dan Puskesmas Pembantu Panditan Lumbang Rp. 154 juta.
Kemudian Puskesmas Pembantu Oro-oro Ombo Kulon Rembang Rp 198 juta, Puskesmas Pembantu Ngerong Gempol Rp 198 juta, Puskesmas Pembantu Ngadirejo Tutur Rp 198 juta, Puskesmas Pembantu Logowok Pohjentrek Rp 198 juta, Puskesmas Pembantu Kronto Lumbang Rp 173 juta, Puskesmas Pembantu Kedung Banteng Rembang Rp 197 juta.
Juga pembangunan TPS Limbah B3 Puskesmas Wonorejo Rp 99 juta, TPS Limbah B3 Puskesmas Nongkojajar Rp 99 juta, TPS Limbah B3 Puskesmas Kraton Rp 99 juta, TPS Limbah B3 Puskesmas Gondang Wetan Rp juta, sera pemeliharaan bangunan Puskesmas Lumbang Rp 173 juta. (*/bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News