Para korban gempa di Kecamatan Binangun Blitar saat menerima bantuan secara simbolik dari ASC Foundation di Balai Desa Tawangrejo Binangun Blitar, Rabu (26/5/2021). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan putranya, Muhammad Al-Barra (Gus Barra), kembali memberikan bantuan pada para korban gempa. Kali ini, Rabu (26/5/2021), Kiai Asep dan Gus Barra berserta rombongan membagikan bantuan di Blitar.
Rombongan Kiai Asep membawa mobil truk yang mengangkut beras, mie instan, sarung, dan sewek atau jarik (sarung perempuan), Kiai Asep dan Gus Barra menemui langsung para korban bencana gempa yang umumnya lemah secara ekonomi.
“Per orang dapat 5 kg beras, mie satu dos (isi 40), sarung, sewek dan uang Rp 100 ribu,” tutur Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di sela-sela kesibukan membagikan bantuan secara simbolik.
Selain Gus Barra, rombongan Kiai Asep tampak Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jatim Sururi, Wakil Ketua DPRD Mojokerto dari Partai Demokrat H Sholeh, anggota DPRD dari Gerindra Hendra, anggota DPRD dari PAN Muhammad Santoso, Pengurus ASC Foundation Sobirin, dan Ketua serta para pengurus Pergunu Blitar.
(Ketua Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation Muhammad Al-Barra (Gus Barra) saat memberikan bantuan kepada salah seorang nenek korban gempa di Kecamatan Selorejo Blitar, Rabu (26/5/2021). Tampak Camat Selorejo Dwi Reni Nalurita (berjilbab, kaos merah putih) ikut menyaksikan. Foto: MMA/BANGSAONLINE.com)
Kiai Asep berangkat dari Surabaya sekitar pukul 9 pagi. Saat tiba di Blitar, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu disambut para pengurus Pergunu dan aktivis Banom dan Lembaga NU di sebuah masjid.
Ada dua tempat yang di datangi Kiai Asep dan Gus Barra serta rombongan. Yaitu para korban gempa di Kecamatan Selorejo dan Kecamatan Binangun.
Saat datang ke Kecamatan Selorejo, Kiai Asep disambut Camat Selorejo Dwi Reni Narulita. Ibu camat inilah yang kemudian mengantar Kiai Asep dan rombongan ke rumah korban gempa.
“Terima kasih Pak Kiai Asep dan Gus Barra, jauh-jauh dari Mojokerto datang ke sini (Selorejo) untuk memberikan bantuan,” kata Camat Selorejo Dwi Reni Narulita kepada Kiai Asep dan Gus Barra saat penyerahan bantuan secara simbolik di salah satu rumah korban gempa.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan rombongan mendoakan para korban gempa. Foto: mma/bangsaonline.com)
Sore itu Kiai Asep dan Gus Barra kemudian mendatangi para korban gempa di Kecamatan Binangun yang dikumpulkan di Balai Desa Tawangrejo. Mereka juga tampak sangat antusias menyambut kehadiran Kiai Asep dan Gus Barra.
“Ini rahmat luar biasa. Karena Kiai Asep yang dikenal banyak santrinya datang untuk memberi bantuan kepada warga Binangun,” kata Camat Binangun Bagus Hendry Dwinanto saat memberikan sambutan.
Camat Bagus Henry melaporkan, akibat gempa ini sekitar 200 rumah di Kecamatan Binangun, termasuk madrasah dan musala, terdampak. Karena itu ia sangat berterima kasih kepada Kiai Asep yang telah datang membawa bantuan untuk warganya.
Bukan hanyat camat yang datang menyambuat Kiai Asep. Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat juga hadir dan memberi apresiasi tinggi terhadap Kiai Asep dan Gus Barra.
Menurut Kiai Masdain, bantuan Kiai Asep ini tidak hanya menunjukkan kedermawanannya tapi juga kualitas keilmuannya sebagai ulama dan intelektual. “Tak terbayangkan seorang kiai, seorang ulama, turun membagikan bantuan,” kata Kiai Masdain saat memberikan sambutan di depan Kiai Asep dan para korban gempa.
Sementara Gus Barra menyatakan bahwa bantuan ini berasal dari Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation, bukan dari pemerintah. “Dananya dari uang pribadi (abah, Kiai Asep Saifuddin Chalim). Ini respon sosial kami. ASC Foundation punya misi memberi untuk berbagi, tapi tidak menerima bantuan dari manapun. Kebetulan saya diberi amanah sebagai ketua,” kata Gus Barra yang wakil bupati Mojokerto.
Alumnus Universitas Al-Azhar itu berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban para korban bencana. “Sebelumnya kami juga memberi bantuan ke Malang, Lumajang, dan Blitar,” kata Gus Barra. (mma)
