BHS-Taufiq Dorong UMKM Sidoarjo Manfaatkan Bantuan KUR

BHS-Taufiq Dorong UMKM Sidoarjo Manfaatkan Bantuan KUR TERDAMPAK PANDEMI: Cabup BHS mengunjungi UMKM tas di Desa Kalisampurno, Tanggulangin, Sabtu (31/10). foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Nasib UMKM di Sidoarjo menjadi perhatian serius paslon Bupati-Wabup Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono-M Taufiqulbar (BHS-Taufiq). Salah satunya bakal memfasilitasi pelaku UMKM mendapatkan tambahan modal melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Jika kemarin baru sebagian UMKM di Sidoarjo memanfaatkan KUR, kalau saya diamanahi bupati, maka harus lebih banyak lagi UMKM yang dapat bantuan modal program KUR," cetus BHS saat berkunjung ke pengrajin tas, di Desa Kalisampurno, Kecamatan Tanggulangin, Sabtu (31/10).

Kata BHS, ada 200.000 lebih UMKM di Sidoarjo. Menurut dia, UMKM yang berkualitas dan yang mampu bertahan saat pandemi, mestinya dapat perhatian ekstra dari dinas terkait di Sidoarjo. Bahkan perlu didampingi terkait kesulitan mengembalikan utang.

"Dinas harus bisa memfasilitasi reschedulling bunga maupun angsuran. Karena presiden menyiapkan reschedulling itu selama pandemi untuk UMKM dan IKM agar tetap berproduksi dan beroperasi," harap politikus Partai Gerindra ini.

Pendampingan itu, kata BHS, termasuk adanya bantuan langsung tunai (BLM) bagi UMKM, yang disediakan pemerintah pusat. "Kalau saya diamanahi bupati, maka harus direalisasikan agar UMKM tahu semua syarat yang dibutuhkan. Saya tidak ingin UMKM Sidoarjo terlewatkan bantuan dari pemerintah pusat," imbuhnya.

Terkait masalah perizinan UMKM, BHS menyatakan, bakal diselesaikannya dalam 100 hari kerjanya bersama Taufiq. Yakni mulai perizinan PIRT, izin merek, HAKI, hingga sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Tujuannya, agar UMKM bisa bekerja dan memenuhi pesananannya secara tenang.

"Untuk pemasaran akan disiapkan stan di rest area tol Sidoarjo, Terminal Bungurasih harus bisa dimanfaatkan UMKM Sidoarjo dan Bandara Juanda. Untuk bandara akan disiapkan stan di khusus penumpang Low Cost Carrier (LCC) karena jumlahnya mencapai 70 persen dari total penumpang pesawat," urai mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu, pengrajin tas di Desa Kalisampurno, Kartini, mendukung program BHS-Taufiq agar KUR bisa dinikmati seluruh UMKM Sidoarjo, termasuk pendampingan reschedulling cicilan. "Kami sebagai pelaku UMKM tidak tahu sama sekali beberapa program pemerintah itu," cetusnya.

Kartini menambahkan, sejak adanya pandemi Covid-19, omzetnya menurun drastis hingga 70 persen. Terutama untuk permintaan pasar Jakarta dan Lampung. Saat ini, hanya melayani pasar Surabaya dan Sidoarjo. "Sekarang tas selesai harus distok di rumah. Sebelum pandemi, tidak ada stok karena setiap selesai, diambil tengkulak," bebernya. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO