KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com – Anggaran dana hibah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo menyusut dari Rp 425 juta menjadi Rp 250 juta. Akibat penyusutan anggaran tersebut, tentu berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan di MUI.
Hal ini disampaikan Ketua MUI setempat, KH Nizar Irsyad kepada wartawan, Minggu (30/8). “Penyusutan anggaran ini tentu berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan,” tandasnya.
BACA JUGA:
- Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
- Pro-Kontra Wisata Karaoke di Gunung Sampan: MUI Menolak, NU Akomodatif
- Pj Wali Kota Probolinggo Tidak Terapkan Kebijakan WFH untuk ASN
- Ketua Golkar Kota Probolinggo Temui Tokoh Masyarakat Jelang Pilwali 2024
Sebelum ada pemangkasan anggaran, di MUI ada sebanyak 8 divisi. Setiap divisi terdapat 5 kegiatan yang dilaksanakan.
“Karena ada penyusutan anggaran, setiap divisi hanya bisa melaksanakan 2 sampai 3 kegiatan saja. Jadi, tidak seperti sebelumnya,” katanya.
Tak hanya itu, di musim pandemi Covid-19 ini juga sangat berpengaruh. Dana MUI yang sudah dipangkas menjadi Rp 250 juta turun lagi menjadi Rp 150 juta. “Ya, mau bagaimana lagi karena memang kondisinya seperti itu,” katanya lagi.
Meski terjadi penyusutan anggaran, MUI Kota Probolinggo tetap bersemangat. Artinya, kegiatan pokok tetap rutin dilaksanakan. Seperti kegiatan ukhuwah islamiyah dan pelatihan bagi tukang potong ternak sesuai syariah tetap dilakukan. (prb1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News