Sambangi Perajin Tas, BHS Siapkan Program Geliatkan Intako Tanggulangin

Sambangi Perajin Tas, BHS Siapkan Program Geliatkan Intako Tanggulangin PRODUK LOKAL: Bambang Haryo Soekartono (BHS) melihat salah satu koper saat mengunjungi Koperasi Intako, di Desa Kedensari Tanggulangin, Sabtu (11/7). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo 2020, Bambang Haryo Soekartono (BHS) terus blusukan mendatangi sentra-sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sidoarjo. Kali ini BHS mengunjungi sentra Industri Tas dan Koper (Intako) di Desa Kedensari Kecamatan Tanggulangin, Sabtu (11/7).

Sekitar tiga jam, politikus Partai Gerindra ini berdialog dengan sejumlah perajin tas dan koper yang tergabung dalam Koperasi Intako, di kantor Koperasi Intako. Dalam dialog tersebut, BHS mendapatkan sejumlah keluhan masalah dari para perajin tas dan koper tersebut.

Mulai dari pemasaran yang sepi, permodalan, akses jalan yang sempit menuju Intako, kekurangan lahan parkir Koperasi Intako hingga ketergantungan bahan aksesoris tas dari China. "Banyak permasalahan di Intako ini, yang tentunya menjadi tanggung jawab saya ke depan, yang harus kita realisasikan," ungkap BHS.

Menurut BHS, pemerintah daerah harus hadir membantu terkait menurunnya pasar produk Intako, sehingga Intako bisa kembali eksis. Salah satu caranya, mendorong produk-produk Intako untuk bisa diserap oleh masyarakat Sidoarjo.

"Terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sidoarjo yang jumlahnya 14 ribu, ini bisa digerakkan untuk memakai (produk Intako). Kalau 14 ribu ASN dikalikan keluarganya, 5 orang, sudah hampir 100 ribu. Dan mereka bisa menggunakan produk tas Intako," beber mantan anggota DPR RI Periode 2014-2019 ini.

Soal permodalan, BHS mendapatkan informasi, tidak sampai satu persen dari jumlah perajin Intako yang memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). BHS menegaskan, dirinya akan mendorong sejumlah bank BUMN untuk menyalurkan pinjaman modal KUR kepada para perajin Intako.

Terkait akses jalan menuju Intako, BHS menjadikan masalah tersebut menjadi suatu prioritas menyiapkan solusinya. Misalnya adanya transportasi publik yang memudahkan masyarakat belanja ke Intako Tanggulangin. Agar masyarakat tertarik ke Intako, juga perlu ada event kebudayaan (kesenian).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO