Begini Alasan Pemkab Pamekasan Tak Tutup Pasar Kolpajung Meski Jadi Klaster Baru Covid-19

Begini Alasan Pemkab Pamekasan Tak Tutup Pasar Kolpajung Meski Jadi Klaster Baru Covid-19 Aktivitas di Pasar Kolpajung.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Pamekasan masih enggan melakukan penutupan Pasar Kolpajung, meskipun telah menjadi klaster baru penyebaran virus Corona (Covid-19). Ini setelah terdapat kasus 2 pedagang dinyatakan positif dan 1 pedagang meninggal dunia berstatus PDP.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifuddin menegaskan tidak akan menutup Pasar Kolpajung karena menjadi tempat warga mencari nafkah.

"Kalau soal kebutuhan perut masyarakat itu, agak susah untuk melakukan punutupan pasar. Orang lebih takut lapar ketimbang takut sama penyakit," kata Achmad Sjaifuddin.

Pria yang akrab disapa Achmad itu juga meyakini kalau Bupati Pamekasan juga tidak akan mungkin menutup Pasar Kolpajung meski hanya beberapa hari. Alasannya, banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan. Sebab, Pasar Kolpajung menjadi sentra pedagang Pamekasan mencari nafkah.

"Beberapa minggu kemarin kami sudah lakukan penyemprotan disinfektan dan rapid test terhadap sejumlah pedagang Pasar Kolpajung, namun hasilnya masih belum keluar," ujarnya.

Selain itu, Achmad juga mengaku sudah melapor ke Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan kalau Pasar Kolpajung jadi klaster baru penyebaran virus Corona. Bahkan, Achmad akan mengusulkan rapid test kembali dan tracing terhadap sejumlah pedagang yang berjualan di pasar tersebut.

"Tujuannya untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Pasar Kolpajung agar tidak semakin mewabah," ujarnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO