BANGKALAN, BANGSAONELINE.com - Sebanyak 9.342 guru ngaji dan madrasah diniyah (Madin) di Bangkalan bakal mendapatkan bantuan jaring pengaman sosial (social safety net). Untuk mereka, Pemkab Bangkalan sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 22,4 miliar hasil refocusing total Rp 65,2 miliar bersumber pada APBD TA 2020 untuk penanganan Covid-19.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan Bambang Budi Mustika, setiap guru Madin akan mendapatkan bantuan social safety net Rp 200 ribu per bulan, yang dicairkan per tiga bulan. Rencananya, pencairan perdana dilakukan di bulan April 2020.
BACA JUGA:
- Percepat Penurunan Stunting di Bangkalan, BKKBN Jatim: Utamakan Prakondepsi Ketimbang Prewedding
- Tekan Kenaikan Harga di Awal Ramadan, Pemprov Jatim Gelar Pangan Murah di Bangkalan
- Bus Trans Jatim Dapat Penolakan Sopir Angkot, Begini Kata Pj Bupati Bangkalan
- Target PAD Disbudpar Bangkalan Tahun 2024 Naik 100 Persen
Pemberian jaring pengaman sosial itu, karena guru Madin sudah kehilangan dana insetifnya lantaran tidak lagi melaksanakan aktivitas belajar mengaji. "Sehingga mereka tidak diberikan insentifnya, akibat kondisi wabah pandemik virus Corona," tutur Bambang saat memberikan keterangan kepada wartawan usai sosialisasi anggaran penanganan Covid-19 bersama bupati di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan, Rabu (15/4).
Hal ini disampaikan Bambang Budi Mustika saat digelar sosialisasi refocusing pemanfaatan anggran dalam rangka pencegahan penanganan Covid-19 di Aula Dipenegoro, Pemkab Bangkalan, Rabu (15/4).
Adapun teknis pencairan dana untuk guru Madin, akan ditransfer ke rekening guru Madin masing-masing. Namun, penyaluran akan dilakukan bergelombang, untuk menghindari penarikan dana di ATM secara bersamaan.
"Sehingga tidak terjadi penumpukan, dalam rangka menjaga social distancing dan phsycal distancing," pungkasnya.