
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Penyintas atau penderita suatu penyakit berkepanjangan adalah orang yang harus selalu berpikir positif. Berarti juga harus membentengi diri dari hal-hal yang membuat mental jatuh. Demikian juga yang harus dilakukan oleh penyintas kanker.
Untuk mendorong para penyintas kanker selalu berpikiran posisif, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Kediri mengadakan seminar dengan tema, "Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Kanker," Selasa (25/2) di Taman Brantas, Kota Kediri.
Seminar yang dipandu oleh dr Lutfi dari YKI Kota Kediri dengan mendatangkan dua narasumber yaitu dr Sjahjenny Mustokoweni dari YKI Provinsi Jawa Timur dan dr Rr. Hessi Harisawati dari RSUD Gambiran.
Ketua YKI Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan, dipilihnya Taman Brantas sebagai tempat seminar diharapkan agar para peserta bisa menghirup udara segar dan melihat pemandangan yang asri dan hijau.
"Ini termasuk salah satu tempat favorit saya untuk mengadakan kegiatan. Kemarin saya usulkan untuk acaranya ini outdoor. Jangan di dalam ruangan saja biar nggak bosan karena pemandangannya hanya tembok. Kalau di outdoor gini sambil refreshing melihat hijau-hijau, udaranya bersih, segar," kata Bunda Fe, sapaan akrab istri wali kota Kediri.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang juga hadir dalam kesempatan tersebut memberikan arahan sekaligus memantik semangat para penyintas kanker agar terus berjuang dan menjalani hidup dengan bahagia.
"Saya sangat senang dan bangga di Kota Kediri kita bisa mengadakan seminar kanker. Tadi sudah dijelaskan bahwa ini adalah kegiatan kemanusiaan yang diadakan di Kota Kediri. Saya melihat banyak sekali masyarakat kita yang terkena kanker tapi dia nggak ngerti. Jadi harus diedukasi terus menerus," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu.
Mas Abu mengajak stakeholder terkait untuk saling berkoordinasi agar para penyintas kanker mendapat akses kesehatan yang mudah.
Menurutnya, rumah sakit di Kota Kediri sudah banyak perubahan-perubahan. Ia berharap ini nanti dikawal Dinas Kesehatan sehingga para penyintas kanker juga diberikan akses yang mudah untuk mengakses layanan-layanan kesehatan, baik itu yang ada di puskesmas, rumah sakit daerah maupun rumah sakit swasta.
"Ini mesti jadi catatan kita bersama. Oleh karena itu, saya berpesan kepada penyintas kanker tidak perlu khawatir. Kita akan membantu. Ada YKI Kota Kediri yang InsyaAllah juga akan membantu dengan tulus mencarikan jalan," katanya.
Mas Abu berpesan kepada teman-teman dari YKI Kota Kediri bahwasanya para penyintas ini kadang-kadang banyak dari keluarga yang tidak mampu.
"Untuk itu saya berharap kalau memang sudah benar-benar nggak bisa berobat, ngomong ke YKI, kantornya di Dinkes. Nanti kalau butuh sesuatu ngomong ke situ kemudian dari YKI akan meneruskan ke saya. InshaAllah nanti saya akan carikan jalannya bersama-sama," terang orang nomor satu di Kota Kediri ini.
Menurut Mas Abu, di RSUD Gambiran sudah ada homecare yang bisa digunakan semaksimal mungkin. Bisa dipakai untuk jemput pasien dan gratis.
"Dulu saya pernah jemput Ibu Astutik dari Banjaran yang terkena kanker payudara. Alhamdulillah kita temukan dan kita bawa. Itu ada laporan dari facebook. Kita bawa, kita kasih semangat akhirnya sekarang bisa menggendong cucunya lagi. InsyaAllah, kita akan bersama-sama melawan kanker," pungkasnya. (uji/ian)