Ngopi Bareng, Ning Ita Paparkan Program Penanganan Banjir hingga Mewujudkan Kota Pariwisata

Ngopi Bareng, Ning Ita Paparkan Program Penanganan Banjir hingga Mewujudkan Kota Pariwisata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat ngopi bareng dengan para awak media.

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebagai daerah terkecil di Indonesia, Kota Mojokerto terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, percepatan pembangunan tak henti-hentinya dimodernisasi oleh keduanya.

Hal ini, tidak lepas dari program prioritas utama mereka dalam mensejahterakan masyarakatnya. Ada tiga program khusus yang saat ini tengah difokuskan dalam mendukung Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata.

Yang pertama, penanganan banjir di sejumlah wilayah. Sebagai daerah yang memiliki topografi cekungan, Kota Mojokerto sering kali dilanda banjir dibeberapa titik ketika hujan deras. Tak heran, permasalahan banjir tersebut, memiliki perhatian khusus bagi wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.

Sejak tahun pertama menjabat, Ning Ita, sapaan akrab wali kota, terus berbenah dengan meninjau secara langsung kondisi di lapangan. Seperti, perbaikan sistem drainase secara terpadu (biopori, sumur resapan, busem).

Tak hanya perbaikan sistem drainase, Pemerintah Kota juga melakukan normalisasi saluran primer sepanjang 24,248 km, sekunder (91,158 km), dan tersier (248,542 km). Serta pengadaan sekaligus peningkatan sarana dan prasarana (pompa, rumah pompa dan pompa portable, excavator dan truk). Dan mengoptimalkan program kali bersih (Prokasih) di tingkat lingkungan, dengan harapan mampu mengurangi volume sampah. Sehingga potensi luberan air yang masuk ke pemukiman warga dapat ditanggulangi sejak dini.

"Sebagai kota yang dikelilingi dengan berbagai aliran sungai, tentunya sampah-sampah tersebut tidak datang secara regional saja ya. Yang artinya, Kota Mojokerto ini kan berada di tengah-tengah sehingga sering kali mendapatkan kiriman sampah dari hulu ke hilir. Sedangkan untuk warga kota, kami telah memberikan edukasi dan sosialisasi agar tidak membuang sampah di sungai dan memanfaatkan TPA atau TPST sebagai tempat pembuangan sampah," jelas Ning Ita, saat Ngopi Bareng Ning Ita, Senin 24 Februari 2020.

Di tahun-tahun sebelumnya, peristiwa banjir yang kerap melanda Kota Mojokerto hingga berhari-hari, belum dapat ditanggulangi secara maksimal. Hingga pergantian kepemimpinan baru di tahun 2019, Pemerintah Kota Mojokerto fokus dalam menanggulangi banjir dengan melakukan pengkajian drainase primer.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO