XL Axiata Siapkan Mahasiswa Beradaptasi dengan Tren Industri 4.0

XL Axiata Siapkan Mahasiswa Beradaptasi dengan Tren Industri 4.0 Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini (kedua kiri), Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih (kedua kanan) bersama siswa-siswi XL Future Leaders dalam acara Kelulusan XL Future Leaders angkatan ke-6 dan National Conference XL Future 2019.

Soft skills yang diajarkan tersebut akan membekali kemampuan para alumni untuk mampu antara lain beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan dan segala kegiatan di dalamnya.

“Mereka akan mudah untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif, juga berpikir secara kritis. Kurikulum yang diterapkan juga sejak awal, sudah dirancang dengan menyesuaikan pada perkembangan era digital hingga beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, diharapkan apa yang diajarkan juga akan tetap relevan untuk diaplikasikan di masa ketika digitalisasi semakin mempengaruhi berbagai sisi kehidupan,” ujarnya.

Bersamaan dengan acara XL Future Leaders National Conference 2019 sepanjang akhir pekan, 15-17 Oktober 2019 ini, juga diselenggarakan eksibisi beragam prototipe layanan Internet of Thing (IoT) inovatif yang dibuat oleh para mahasiswa XLFL sebagai salah satu tugas belajar mereka. 

Ada 25 prototipe IoT yang dibuat dan selanjutnya dinilai oleh tiga orang juri untuk memilih yang terbaik. Ketiga juri merupakan para ekspert di bidang IoT, yaitu Teguh Prasetya, Ketua Asosiasi IoT Indonesia, Soegijanto, Senior Manager Business Development Polytron, dan Feby Sallyanto, Chief Enterprise and SME Officer XL Axiata.

Beberapa prototipe layanan IoT yang dibuat para mahasiswa merupakan solusi untuk layanan publik, seperti antara lain untuk pengelolaan sampah, antisipasi bencana, pengelolaan sumber air, peningkatan layanan transportasi, hingga perlindungan satwa langka. 

Selanjutnya juga ada propotipe yang ditujukan sebagai solusi IoT untuk perkebunan yang memiliki kemampuan memantau kondisi tanah, kebutuhan pupuk, hingga kesehatan tanaman. Ada pula solusi bagi para peternak, juga bagi kalangan pengusaha UKM agar mampu mengelola persediaan dan pasokan barang. 

Tidak ketinggalan, beberapa prototipe lebih ditujukan ke perorangan, mulai dari solusi untuk memantau anak berkebutuhan khusus, memastikan kesehatan tubuh, hingga menjaga kesehatan ibu hamil.

Untuk mahasiswa angkatan tahun 2017 / Batch 6 memang ditugaskan membuat proyek solusi digital berbasis IoT. Pertimbangannya tidak lain agar para mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan kondisi terkini di industri pada umumnya yang semakin beradaptasi dengan teknologi digital. 

Lebih dari itu, di era industri 4.0 di mana saat ini tren industri memang sedang menuju ke sana, teknologi IoT diprediksi akan menjadi penopang utama. Pengenalan teknologi IoT pada para mahasiswa setidaknya akan menjadi dasar bagi mereka beradaptasi dengan teknologi tersebut, sehingga mereka sudah siap dengan solusi serba IoT di saat nanti mulai terjun di dunia kerja.

Untuk menjalankan project IoT ini, XLFL mendapat dukungan dari 9 kampus, yakni Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Jakarta, Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Bandung, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. (mid/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO