SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Selama dua pekan Operasi Zebra Semeru 2019 yang digelar Polresta Sidoarjo, tercatat pelanggaran lalu lintas tertinggi di kawasan industri.
Selama 14 hari razia digelar, terhitung hingga Selasa (5/11), jumlah pelanggaran lalu lintas di kawasan industri yang ditindak oleh petugas mencapai 8.185 pelanggar.
BACA JUGA:
- Razia Balap Liar di Jalan Raya Arteri Porong, 95 Motor Diamankan
- Operasi Zebra Semeru 2021, Polresta Sidoarjo Edukasi Pengendara dan Sediakan Vaksinasi
- Polresta Sidoarjo akan Gelar Operasi Zebra Semeru Selama Dua Pekan, ini Sasarannya
- Razia Kuda Liar di Kawasan Bypass Balongbendo Sidoarjo, Polisi Amankan 99 Motor
"Meningkat tinggi sekali dibanding periode Ops Zebra tahun lalu yang hanya sekitar 2.630 pelanggaran," cetus Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar, S.I.K. Selasa (5/11) petang.
Kondisi itu sebanding dengan data profesi pelaku pelanggaran. Satlantas mencatat, karyawan dan pegawai swasta mencapai 14.154 orang pelanggar, jauh meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 8.344 pelanggar.
Tapi berbeda kondisi dengan kawasan sekitar pusat perbelanjaan. Jika tahun lalu ada 6.669 pelanggaran, tahun ini menurun tinggal sekitar 2.761 pelanggaran saja.
"Untuk jalur, dari hasil analisa dan evaluasi, pelanggaran tertinggi ada di jalan nasional. Mencapai 10.238 pelanggaran. Naik dibanding tahun lalu 8.963 pelanggaran," urai Fahrian.
Sementara kendaraan yang melanggar, masih sama dengan operasi-operasi lainnya. Tetap didominasi sepeda motor. Selama Ops Zebra 2019 ada 16.949 motor kena tilang, sedikit di atas tahun lalu 16.235.
Justru mobil yang sekarang banyak melanggar. Jumlahnya mencapai 1.391 pelanggaran. Naik sekitar 187 persen dibanding tahun lalu sebanyak 484 pelanggaran.
"Selama Ops Zebra 2019 jumlah tilang mencapai 18.340, naik dari tahun lalu 16.716 tilang. Artinya, kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas terhitung masih kurang," tandasnya.